Pelajar di Sukabumi Aniaya Adik Kelas

UPDATE Siswa SMA Babat Adik Kelas di Sukabumi, Pelaku Dikeluarkan dari Sekolah: Ini Sudah Kriminal

Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, mengatakan, korban masih satu sekolahan dengan pelaku.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ravianto
m rizal jalaludin/tribun jabar
Nampak depan SMAN 1 Warungkiara, sekolah F pelaku pembacokan terhadap adik kelasnya, F di drop out dari sekolah, termasuk kembarannya 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kasus siswa SMA bacok adik kelasnya di depan kelas berujung di kantor polisi.

Pelaku pembacokan, F (18) yang merupakan siswa kelas 12 SMAN di Kecamatan Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat kini dikeluarkan dari sekolah.

F diketahui berselisih dengan adik kelasnya.

Saat berselisih itu, F pulang ke rumah mengambil senjata tajam lantas masuk kembali ke sekolah dengan melompati pagar belakang sambil menenteng senjata.

Satpam sekolah tak melihat saat F masuk kembali ke sekolah melalui pagar belakang,

F kemudian menunggu di depan kelas korban.

Baca juga: BREAKING NEWS Siswa SMAN di Sukabumi Bacok Adik Kelas di Sekolah, Pulang Ambil Celurit dan Mabuk

Setelah korbannya keluar dari kelas, F langsung membacok.

Korban berusaha menghindar dengan berlari ke lapangan sekolah, namun korban terkena bacokan di bagian punggung.

Sampai akhirnya korban dibantu diamankan oleh siswa lain dan dibawa ke unit kesehatan sekolah.

Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede saat menginterograsi pelaku pembacokan terhadap adik kelas yang masih satu sekolah, peristiwa terjadi di salah satu SMAN di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede saat menginterograsi pelaku pembacokan terhadap adik kelas yang masih satu sekolah, peristiwa terjadi di salah satu SMAN di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin)

Penjelasan Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Warungkiara, Gan Dodi Roskar, membenarkan bahwa F berasal dari SMAN 1 Warungkiara.

Ia menyebut F sudah dikeluarkan dari sekolah, termasuk kembaran F yang tidak disebutkan identitasnya.

"Jadi begini, kita datang ke sana ke keluarga pelaku, kemudian saya menyodorkan kalau ini dipertahankan karena ini yang menjadi trauma ini adalah orang banyak, itu satu, yang kedua adalah ini sudah berikatan dengan hukum, kemudian yang ketiga ini udah kriminal murni, jelas ini kan, akhirnya orang tuanya itu menerima," ujar Gan Dodi kepada Tribun di SMAN 1 Warungkiara, Selasa (5/9/2023).

Namun, lanjut Gan Dodi, pihaknya memberikan opsi kepada orang tua F, bahwa pihak sekolah akan membantu untuk kelanjutan pendidikan F dan kembarannya setelah kasus yang harus dipertanggungjawabkan pelaku selesai.

"Nah, dari menerima itu kita tidak hanya menerima saja, kita ingin menutupi kekecewaan orang tua, di antaranya adalah di kita ada SMA Terbuka, mau PKBM ayo, gitu kan, artinya apa?"

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved