Berita Viral
Sosok Pengemudi Pajero yang Viral Lindas Balita di Makassar, Sebut Sudah Tanggung Jawab Sejak Awal
Sosok pengemudi Pajero yang viral melindas balita berusia 15 bulan di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Sosok pengemudi Pajero yang viral melindas balita berusia 15 bulan di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan.
Pengemudi Pajero tersebut merupakan seorang perempuan berinisial S alias AT.
AT merupakan warga di kawasan Jalan Toddopuli Raya, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Video rekaman CCTV ketika mengemudikan Pajero kemudian melindas seorang balita beredar viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, mobil Pajero berwarna hitam melintas di hadapan bocah yang tengah main di dalam lorong.
Kemudian, roda depan Pajero itu melindas kaki balita tersebut hingga terjatuh.
Setelah tersungkur, roda belakang mobil itu kembali melindas badan balita tersebut.
Belakangan, diketahui peristiwa tersebut terjadi di sebuah gang kecil di Jalan Adiyaksa Baru Lorong 7, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Senin (18/8/2023) lalu.
Kasus ini heboh lantaran orang tua balita tersebut melaporkan kasus itu ke polisi.

Baca juga: Viral Pengemudi Pajero Sport Lindas Balita di Makassar, Orang Tua Sempat Dilarang Lapor Polisi
AT Buka Suara
Atas peristiwa itu, AT buka suara terkait kejadian yang dialaminya saat itu.
AT mengakui bahwa ia memang yang mengemudikan mobil berjenis SUV tersebut.
Namun, AT sama sekali tidak menyadari bahwa ada seorang balita yang tengah bermain sehingga tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut.
"Setelah pas teriak ibunya baru saya berhenti. Di situ saya tidak ada rasa bahwa sudah senggol anak-anak," jelas AT ditemui awak media di kediamannya, pada Selasa (5/9/2023), dikutip dari Kompas.com.
Ketika melihat balita itu digendong sang ibu, AT sempat bertanya terkait kondisinya.
"Saya sempat panggil tanyakan kenapa itu anak? Dia jawab tidakji (tidak apa-apa) jadi saya jalani juga, karena dia jawab saya tidak ada apa-apa," bebernya.
Tak lama, pihak keluarga balita menghubungi AT menyampaikan bahwa balita inisial IR itu sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) untuk dilakukan pemeriksaan.
"Saya ditelpon, pertanyakan bahwa tadi saya senggol anak-anak dibawa ke RS, jadi saya menyusul juga ke RS. Di RS saya bertanya ke dokter kondisi ini anak bagaimana, dokter jawab tidak apa-apa," ungkap AT.
"Jadi saya bertanya lagi jadi dok bagaimana solusinya, dokter jawab bisa pulang karena ini anak-anak tidak apa-apa," sambungnya.
Beberapa waktu kemudian, pihak keluarga balita kembali mendatangi AT dengan maksud menyampaikan keluhan kondisi sang bocah yang kian mengkhawatirkan.
Menurut pihak keluarga, kata AT, balita itu pincang dan tidak bisa jalan.
Lantas, AT sempat menawarkan pihak keluarga balita itu untuk merujuknya ke rumah sakit.
Namun, pihak keluarga balita memilih untuk membawanya ke tukang urut.
Baca juga: Anak Raja Keraton Solo Jadi Pelaku Tabrak Lari Saat Kendarai Pajero, Ini Alasannya Tinggalkan Lokasi
"Dia jawab mau diurut, jadi saya arahkan untuk bawa saja nanti selesai saya kasi biaya untuk bayar urut," kata AT.
"Dari awal ini saya ada tanggung jawab, saya tanggung jawab sepenuhnya, saya bawa ke RS dua kali. Karena prinsip saya itu apapun yang terjadi saya tanggung jawab, tidak ada unsur kesengajaan di sini," lanjutnya.
Namun atas peristiwa ini, AT juga menyampaikan permohonan maaf terhadap pihak keluarga balita dan mengaku siap bertanggung jawab penuh atas kejadian yang menimpa balita IR.
"Atas nama pribadi saya siap untuk bertanggung jawab jika nanti kedepannya ada apa-apa terhadap anak ini. Saya juga meminta maaf kepada seluruh pihak keluarga anak ini," tandasnya.
Ibu Korban Sebut Dilarang Melapor
Sebelumnya, ibu balita yang menjadi korban, Arni (32) mengaku sempat dilarang untuk melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.
Arni menyebut AT juga mengiming-imingi biaya pengobatan dan perawatan untuk anaknya.
Namun, seiring berjalannya waktu, pengemudi mobil seolah lepas tangan dan menghindari keluarga korban.
Pihak keluarga juga sempat mendatangi pelaku. Namun, oleh pelaku, mereka dituduh hendak melakukan pemerasan.
Akhirnya, Arni memutuskan untuk melaporkan kejadian itu ke kepolisian.
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Siswa SMK Dikeroyok 13 Orang Kakak Kelas di Cikarang, Disuruh Jongkok dengan Wajah Menatap ke Atas |
![]() |
---|
Fakta-fakta Haikal & Haezar Kakak Adik di Bogor Gantian Pakai Seragam Sekolah, Kondisi Keluarga Pilu |
![]() |
---|
Viral, Aksi Pria Misterius Cari Orang Sambil Bawa Sajam Bikin Warga Ketakutan, Diduga Balas Dendam |
![]() |
---|
Kakak Adik di Bogor yang Gantian Seragam Sekolah Ternyata Juga Pakai Sepatu Giliran: Gak Ada Lagi |
![]() |
---|
Kisah Haikal dan Haezar, Kakak-Adik di Parung Bogor yang Viral Gantian Seragam, Hanya Punya Satu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.