Patriot Desa di Sumedang Kerja Sama dengan BBPV Bandung, Latih Warga Cinanggerang Menjahit

Warga Desa Cinanggerang, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang mengikuti pelatihan menjahit pakaian.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Januar Pribadi Hamel
TribunJabar/ Kiki Andriana
Warga Desa Cinanggerang, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang mengikuti pelatihan menjahit pakaian, Selasa (5/9/2023). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Warga Desa Cinanggerang, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang mengikuti pelatihan menjahit pakaian. Pelatihan vokasi di desa yang berbatasan dengan Gunung Kareumbi ini untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Dengan keterampilan bertambah, kesempatan kerja pun terbuka. Masyarakat akan menjadi lebih sejahtera.

Upaya menyejahterakan masyarakat sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Sumedang. Sebab dengan sejahtera, masyarakat terhidar dari kemiskinan ekstrem dan stunting.

Pelatihan menjahit ini berlangsung mulai tanggal 4-24 September 2023. Selama 20 hari, puluhan masyarakat dilatih menjahit, dari mulai memotong bahan dengan pola hingga membuat pakaian jadi.

Pemerintah Desa Cinanggerang yang didampingi Patriot Desa Jawa Barat mengajak kerja sama Balai Besar Vokasi dan Pelathian (BBVP) Bandung untuk menyelenggarakan pelatihan itu.

Sejumlah mesin jahit disiapkan di aula desa dan ibu-ibu di desa tersebut berlatih dengan baik.

Didin Daeni, Ketua Pelaksana Pelatihan menjahit itu mengatakan bahwa pelatihan itu tidak akan ada tanpa bantuan Patriot Desa yang bertugas di Desa Cinanggerang.

"Hadirnya Patriot Desa di Desa Cinanggerang sangat membantu tumbuh kembangnya Desa ini, sehingga potensi-potensi yang ada di Cinanggerang satu per satu mampu dikembangkan," katanya, Selasa (5/9/2023).

Fajar Islam, Patriot Desa Jawa Barat yang bertugas di Cinenggerang mengatakan pelatihan itu merupakan solusi di tengah sulitnya lapangan kerja tanpa skil.

Warga Cinanggerang sendiri notabene adalah petani. Namun, kini tantangan zaman memerlukan jawaban lain berupa skil yang terus diperbaharui.

"Menjahit adalah salah satu solusi. Ibu-ibu di sini ke depan mungkin bisa bekerja pada konveksi, atau yang masih muda dapat bekerja di bidang jahit pakaian," katanya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved