Luizinho Passos Isyaratkan Kiper Persib Bandung asal Garut Ini Bakal Beraksi Lawan Persija Jakarta

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penjaga gawang Fitrul Dwi Rustapa sudah menjalani enam pertandingan bersama Persib Bandung dalam kompetisi Liga 1 2023/2024. 

Ketika Fitrul Dwi Rustapa mengawal gawang Persib Bandung, banyak pencapaian tim yang diraih musim ini dalam konteks serba-pertama. 

Pencapaian itu dimulai dari kemenangan pertama melawan Persik Kediri, clean sheet pertama melawan Bali United, dan dua kemenangan beruntun pertama musim ini atas PSIS Semarang dan RANS Nusantara FC. 

Gawang Persib di bawah Fitrul juga berhasil menekan angka kebobolan daripada saat Teja Paku Alam mengawal gawang di empat laga pembuka.

Pencapaian tersebut merupakan hal positif dalam kerja pelatih dalam membenahi tim menjadi lebih baik. 

Memang perbaikan belum sempurna dilakukan penggawa Persib, tetapi bagi pelatih kiper Persib kemenangan menjadi hal yang paling mendesak saat ini demi memperbaiki peringkat Persib di klasemen.  

"Yang terpenting, kami meraih enam poin dulu (dua kemenangan). Mengenai kiper tentunya kami harus terus melakukan pengembangan, apa yang harus diperbaiki dari pertandingan," kata pelatih kiper Persib, Luizinho Passos.  

Luizinho Passos berpesan kepada para kiper Persib, Fitrul, Teja, Reky Rahayu, dan Sheva Sanggasi, bahwa akan banyak tekanan ketika tim tidak mendapatkan hasil maksimal.

Baca juga: "Kami akan Bertarung" Kata Gelandang Persib Bandung Ini Jelang Laga El Clasico Indonesia

Hal tersebut menjadi sebuah risiko yang normal bermain di klub besar seperti Persib. 

"Setiap saat saya selalu memberi tahu pemain bahwa ini klub yang besar."

"Menjadi kiper Persib Bandung itu tidak mudah karena memiliki banyak suporter."

"Ada banyak tekanan, tetapi itu normal dalam sepak bola," kata Passos. 

Pelatih asal Brasil itu juga mengapresiasi kinerja Fitrul karena bukan hal yang mudah kembali ke pertandingan setelah sekian lama absen. 

Fitrul terakhir kali bermain pada awal musim lalu di pertandingan kontra Bhayangkara FC dan Madura United.

Setelah laga itu, ia dirotasi dan tak pernah mendapat lagi kesempatan hingga musim berakhir.