Penggilingan Padi di Tasikmalaya Kekurangan Pasokan Gabah, Biasanya 12 Ton/Hari Kini Cuma 3 Ton/Hari

Salah satu pemilik penggilingan padi, Darta (66) mengatakan, biasanya menerima 12 ton gabah per hari.

Editor: Ravianto
TribunPriangan/Aldi M Perdana
Penggilingan padi yang berada di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (30/8/2023). Mereka mengaku belakangan ini kekurangan pasokan gabah dalam beberapa pekan terakhir 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Huller atau penggilingan padi yang berada di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mengaku belakangan ini kekurangan pasokan gabah.

Salah satu pemilik penggilingan padi, Darta (66) mengatakan, biasanya menerima 12 ton gabah per hari.

“Kalau sehari, lagi normal, 12 ton gabah. Kalau saat ini, paling 3 sampai 4 kuintal yang datangnya. Lagi susah barangnya, soalnya kemarau,” ucapnya kepada TribunPriangan.com di lokasi pada Rabu (30/8/2023).

Darta juga menambahkan, biasanya harga gabah basah langsung dari sawah di angka Rp 450 ribu per kuintal.

“Sekarang sampai Rp 600 ribu per kuintal basah. Kalau kering malahan bisa sampai Rp 750 ribu per kuintalnya,” jelas Darta.

“Nyampe sini perhitungannya sama ongkos pikul ‘kan jadi Rp 630 ribuan. Belum transportasi yang pikul, angkutan, sama motor ojek gitu,” lanjutnya.

Darta juga menuturkan, akibat kelangkaan gabah tersebut, beberapa penggilingan padi di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat sudah mulai berhenti beroperasi.

“Orang lain ‘kan udah pada berhenti. Saya alhamdulillah, enggak berhenti, masih ada pemasukan. Jelas memang pendapatan sekarang turun,” pungkasnya. (*)

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved