Nanti Sudah Tak Jadi Gubernur, Ridwan Kamil Tetap Diajak Naik Kereta Cepat, Luhut: Tokoh Masyarakat

Menurutnya, Ridwan Kamil pun masih bisa dimintai pendapat terkait penanganan DAS Citarum dalam rapat yang akan digelar pihaknya akhir September nanti.

Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan saat rapat koordinasi monitoring dan evaluasi penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang digelar di Aula Barat Gedung Sate, Selasa (29/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Masa jabatan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jabar akan berakhir pada 5 September 2023, beberapa hari lagi. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun berkali-kali menyebut bahwa Ridwan Kamil masih akan diikutsertakan dalam berbagai kegiatan seperti penanganan Sungai Citarum sampai peresmian kereta cepat Jakarta-Bandung, sebagai tokoh masyarakat.

Penyebutan posisi Ridwan Kamil seusai menjabat sebagai Gubernur Jabar tersebut disebut-sebut Luhut saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi monitoring dan evaluasi penanganan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang digelar di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (29/8/2023).

Dalam rapat kordinasi, Luhut mengatakan akan mengundang Ridwan Kamil sebagai tokoh masyarakat selepas 5 September 2023, tarmasuk dalam Peringatan Hari Air Sedunia di Bali pada Mei 2024.

Menurutnya Ridwan Kamil pun masih bisa dimintai pendapat terkait penanganan DAS Citarum dalam rapat yang akan digelar pihaknya akhir September nanti.

Baca juga: Jokowi Segera Resmikan KCJB, Luhut: Kereta Cepat Bakal Dilanjut Sampai Surabaya Karena Dibutuhkan

“Saya berharap Nanti pada akhir bulan September kita duduk untuk melihat evaluasi Citarum. Nanti saya minta tolong buat rapat seperti ini walaupun Pak Gubernur sudah menjadi tokoh masyarakat diundang aja ya,” katanya saat memimpin rapat tersebut.

Menurutnya Ridwan Kamil akan tetap diundang karena kapasitasnya menangani Citarum selama lima tahun, meskipun jabatan Gubernur Jabar akan diisi oleh Penjabat Gubernur.

“Walaupun nanti gubernurnya Plt, hopeng beliau juga ya, beliau suruh hadir. Saya kira baik biar kita lihat guyub semua damai-damailah ya, beliau nanti bisa share juga pengalaman dia ke Pj gubernur nanti,” ujarnya.

Luhut juga meminta Ridwan Kamil bisa segera menyusun laporan komprehensif pelaksanaan penanganan Citarum untuk dilaporkan kepada Presiden sebagai bagian dari kinerja pemerintah sekaligus rekomendasi untuk keberlanjutan pemerintah daerah selanjutya.

“Jadi sebelum Pak Ridwan pergi ya jadi rakyat biasa dulu nanti kita doakan aja biar jadi apalagi nih kawan nih. Soalnya Pak Ridwan ini kan paten," katanya.

Luhut mengatakan ia pun akan mengundang Ridwan Kamil pada soft launching Kereta Cepat Jakarta Bandung, 8 September 2028, walaupun bukan sebagai Gubernur Jabar.

"KCIC saya kira tidak ada masalah. Presiden nanti akan menaik pertama kali tanggal 8 ya direncanakan, tanggal 6 pa Gubernur walaupun beliau sudah bukan Gubernur, jadi tokoh masyarakat, akan kami coba dari Jakarta ke Bandung," katanya.

Baca juga: Penanganan Citarum, Luhut Binsar Pandjaitan Nilai Cukup Bagus, Ridwan Kamil: Kurang Anggaran

Persiapan soft launching ini, katanya, semua sudah bagus. Setelah soft launching, Presiden akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mencobanya terlebih dulu selama beberapa waktu, terutama masyarakat yang tinggal di sepanjang rel kereta.

"Tokoh-tokoh masyarakat akan diajak karena itu saya pikir satu pencapaian juga yang luar biasa. Karena orang tadinya berharap bahwa itu tidak berhasil, sekarang bisa jalan," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved