Saan Mustopa Minta Semua Stakeholder Komitmen Perangi Politik Uang di Pemilu 2024

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID,KARAWANG - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustopa meminta semua stakeholder yang terlibat dalam Pemilu 2024 untuk berkomitmen memerangi praktik politik uang.

Menurut Saan Mustopa hal itu harus dilakukan guna menghadirkan pesta demokrasi yang bersih dan transparan.

Hal tersebut menanggapi pernyataan anggota Bawaslu, Lolly Suhenty, soal adanya kerawanan praktik politik uang menjelang Pemilu 2024.

Saan Mustopa mengatakan soal politik uang harus menjadi fokus semua pihak terutama penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu, DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu), pemerintah serta partai politik, juga masyarakat.

"Harus benar-benar konsern untuk mengatasi soal kerawanan politik uang,” ujar Saan, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Muncul Wacana Pasangkan Duet Maut Ganjar-Anies, Saan Mustopa Ungkap Kemungkinannya: Masih Cair

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Barat VII (Kabupaten Bekasi, Karawang, Purwakarta) itu menilai, praktik politik uang dapat mencederai pemilu yang transparan dan merusak demokrasi.

”Politik uang itu bagian dari salah satu variabel yang bisa merusak demokrasi itu sendiri. Politik uang juga bisa mencederai proses pemilu yang bersih, pemilu yang jujur, transparan, akuntabel,” kata Sekretaris Fraksi Partai NasDem DPR RI itu.

Sebelumnya, anggota Bawaslu, Lolly Suhenty menjelaskan pemetaan kerawanan politik uang di lima provinsi paling rawan.

“Pertama adalah Maluku Utara dengan skor 100. Kemudian diikuti empat provinsi di bawahnya, yakni Lampung skor 55,56, Jawa Barat skor 50, Banten skor 44,44, dan Sulawesi Utara dengan skor 38,89,” kata Lolly, seperti dikutip dari laman bawaslu.go.id, Selasa (15/8). 

Baca juga: Ratusan Goweser Ikut Gowes Kemerdekaan Bareng Saan Mustopa, Ajak Kampanyekan Naik Sepeda ke Kantor