Bakar Ladang Sendiri, Warga Kapuas Hulu Kehilangan Istri yang Terjebak Api Akibat Angin Kencang

Warga Desa Janting, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, harus kehilangan sang istri yang terjebak hingga meninggal saat itu.

(TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/BPBD Kapuas Hulu)
Petugas mengevakuasi jenazah DS (37), korban Karhutla di ladangnya sendiri di Desa Janting, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat (18/8/2023) 

TRIBUNJABAR.ID - Budi tidak menyangka bahwa niatnya membakar ladang akan membawa petaka.

Warga Desa Janting, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, harus kehilangan sang istri yang terjebak hingga meninggal dunia dalam kejadian itu.

Budi awalnya membakar ladang miliknya pada, Jumat (18/8/2023). Namun ia tidak mengindahkan cuaca yang sedang berangin saat itu, dimana akibat angin kencang, api kemudian menjalar ke bagian lain di sekitarnya.

Di saat yang sama, istri Budi, DS (37) masih berada di dalam ladang yang terbakar.

Korban yang terjebak tak dapat menyelamatkan diri lalu pingsan.

Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar, Daniel, menyebutkan pihaknya menerima laporan dari BPBD Kapuas Hulu terkait peristiwa naas tersebut pada pukul 21.57 WIB.

"Bertempat di lahannya, Budi beserta keluarga membakar ladang. Pada saat sedang membakar ladang, api menjalar tiba-tiba. Angin kencang dan menyebabkan api membesar dan menjalar," ungkap Daniel dalam rilis yang diterima TribunPontianak.co.id.

Ia menambahkan, saat api membesar istri Budi, DS masih di dalam ladang yang terbakar.

Saat hendak menyelamatkan diri, api dengan cepat membesar sehingga korban terjebak di dalam ladang terbakar dan tidak bisa melarikan diri.

"Sehingga korban pingsan dan terbakar di lahan tersebut," ungkap Daniel.

Warga sekitar langsung melaporkan kejadian itu ke Polisi-TNI untuk dilakukan proses evaluasi dari lokasi kebakaran lahan itu.

Camat Badau, Edy Suharta, menyatakan jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga.

Dia juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.

"Diharapkan tidak terjadi lagi musibah seperti ini dan diimbau kepada masyarakat harus tetap berhati-hati ketika ingin membakar lahan untuk berladang," kata Edy. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com  

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved