Tips Merawat Sepeda Listrik Supaya Tidak Cepat Rusak, Ganti Baterai Maksimal Per Tiga Tahun

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sepeda listrik kian diminati karena penggunaannya yang mudah dan bisa digunakan oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Sepeda listrik ini mekanisme penggeraknya menggunakan baterai sehingga pemeliharaannya pun berbeda dengan sepeda pada umumnya.

Pemilik toko sepeda Hay Bike Majalengka, Donny Malik, mengatakan, sepeda listrik ini bisa bergerak dengan tenaga listrik dan tenaga manusia.

Meskipun pengguna sepeda listrik sudah cukup ramai, edukasi akan penggunaanya pun belum banyak yang paham betul.

"Banyak orang yang belum teredukasi akan pedal yang ada di sepeda listrik. Pedal itu bukan aksesori tetapi bisa digunakan ketika berkendara di tanjakan sehingga bisa menopang tenaga," ujar Donny saat dihubungi, Rabu (16/8/2023).

Pemeliharaan sepeda listrik pun harus diperhatikan. Meskipun tidak ada yang spesifik, Donny mengatakan secara fungsi sepeda listrik hanya mengandalkan baterainya saja.

Hal yang harus diperhatikan betul adalah ritme ketika mengecas baterai sepeda listrik.

"Rata-rata yang komplain rusak itu karena mengecas ketika sudah di bawah 10 persen, jangan sampai telat," ujarnya.

Baterai sepeda listrik ini, kata Donny, masih berasal dari Cina dan Indonesia tidak ada yang memproduksi sendiri.

Selain itu juga aki motor pun sulit untuk bisa masuk sehingga ketika ada masalah, bateri yang harus diganti.

"Sepeda listrik ini memiliki empat baterai dan jika satu rusak ya rusak semua karena sistemnya paralel," ujarnya.

Harga 1 baterai di sepeda motor listrik pun dibanderol Rp 400-500 ribu sehingga harus diperhatikan dalam ritme mengecas ini.

Biasanya pergantian baterai sepeda listrik ini dilakukan maksimal per tiga tahun. (*)