Kisah Kadiman, Ahli Bekam di Indramayu, Ungkap Alasan Rela Dibayar Seikhlasnya Tanpa Pasang Tarif
Berawal hanya sebagai pekerjaan sampingan, Kadiman kini menjadikan terapi bekam sebaai pekerjaan utama untuk menghidupi istri dan kedua anaknya.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sudah 15 tahun lamanaya Kadiman (39) menggeluti profesi sebagai terapis bekam di Kabupaten Indramayu.
Berawal hanya sebagai pekerjaan sampingan, Kadiman kini menjadikan terapi bekam sebaai pekerjaan utama untuk menghidupi istri dan kedua anaknya.
Dalam satu tahun terakhir, warga Desa Bojongsari, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, mencoba membuka praktik pengobatan alternatif ini setelah ia dipercaya menjadi Ketua Perhimpunan Ahli Bekam Indonesia (PABI) Indramayu.
"Kalau sebelumnya home care, ada panggilan datang, tapi sekarang ingin buka tempat pengobatan biar pasien-pasien nanti datang ke sini," ujar Kadiman kepada Tribuncirebon.com, Minggu (13/8/2023).
Dalam menjalani praktik pengobatan bekam, Kadiman tidak mematok harga atau tarif khusus kepada pasiennya.
Siapapun boleh datang ke tempat praktik bekamnya tanpa harus memikirkan soal biaya.
"Pasien boleh membayar seikhlasnya dan semampunya seusai isi kantong," kata Kadiman.
Adapun alasannya tak ingin mematok tarif, menurut Kadiman, hal itu merupakan amanah dari guru mengajinya yang ia praktikkan hingga sekarang.
Bagi Kadiman, praktik pengobatan bekam yang ia buka bukan sekadar ladang usaha mencari nafkah, namun juga sebagai ladang ibadah.
"Dengan niatan membantu orang yang membutuhkan pertolongan," ujarnya.
Kadiman banyaknya pasien yang datang kepadanya berasal dari kabar mulut ke mulut.
Dari sekian banyak pasien itu, cukup banyak yang membayar hanya beberapa ribu saja sesuai kemampuan mereka.
Namun Tidak sedikit pula yang membayar dengan harga mahal.
Kadiman mengaku bersyukur berapapun nominal tarif yang diberikan pasien kepadanya untuk pengobatan bekam.
"Rezeki mah gak akan kemana, buktinya sekarang juga saya masih bisa makan," ujarnya.
Saat Tribuncirebon.com mencoba praktik pengobatan alternatif Kadiman, ia tampak melakukannya dengan profesional.
Sebelum pasien dibekam, Kadiman akan mengecek dahulu kondisi pasiennya melalui tekanan darah.
Jika tekanan darah pasien rendah, Kadiman akan memberikan terlebih dahulu madu hangat kepada pasiennya.
Sambil menunggu kondisi tubuh pasiennya stabil, biaanya ia akan mengajak pasiennya ngobrol lalu kemudian melakukan praktik bekam.
Kadiman mengaku menggeluti praktik bekam sejak masih menjadi mahasiswa semester 2 di Universitas Wiralodra Indramayu dahulu.
"Saat itu saya memang lagi galau-galaunya mau kerja apa, karena dulu tuh saya ngajar jadi guru honorer, dulu saya ngajar cuma dikasih honor mulai dari 30 ribu," ujar dia.
Ia pun kemudian melakukan Salat Istikarah, menghatamkan Al-Quran, dan berpuasa.
Setelah melakukan hal tersebut, kurang lebih satu minggu, Kadiman bermimpi sedang mengobati pasien.
"Belum tahu saat itu, karena memang gak paham kesehatan. Tapi ternyata besok-besoknya ada teman saya ngajak buat ikut pelatihan bekam," ujar dia.
Dari sana, Kadiman terus belajar mulai dari cara mengecek kondisi tubuh pasien, cara melakukan bekam, dan lain sebagainya.
Semua itu Kadiman pelajari dari berbagai pelatihan bekam yang ia ikuti.
Namu demikian, ia mengaku awalnya menjalani praktik bekam hanya sebagai pekerjaan sampingan di sela-sela tugasnya sebagai staf di Kantor Kecamatan Lelea.
Tak dinyana, ketika itu ternyata pasien banyak berdatangan dari mulut ke mulut.
Saat itu, Kadiman biasa melalukan praktik bekam dengan sistem panggilan ke rumah hingga sekarang ini ia memutuskan membuka tempat praktek bekam sendiri.
"Dari awal sampai sekarang tidak pernah ditarif. Jadi ya pasien bayar seikhlasnya, semampunya," ujarnya.
Selain membuka praktek bekam, Kadiman juga aktif mengajari anak-anak mengaji di lokasi praktek bekam miliknya. (*)
Mengintip Sekolah Tertua di Indramayu, Bangunannya Sejak Zaman Belanda, Pertahankan Arsitektur Asli |
![]() |
---|
Nelayan Indramayu Hilang di Laut Sukabumi, Perahu Terbalik Dihantam Gelombang |
![]() |
---|
Remaja di Indramayu Langgar Jam Malam, Asik Nongkrong sambil Minum Miras, Dirazia Aparat |
![]() |
---|
Magang ke Luar Negeri Bukan Hal Mustahil di Poltekpar Prima Internasional Cirebon |
![]() |
---|
Viral Rencana Rapat DPRD Indramayu ke Luar Kota Menuai Kritik, Wakil Ketua Ngaku Baru Sadar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.