Rifki Pemuda yang Habisi Nyawa Ibunya dengan 50 Tusukan Dikenal Pendiam, Tetangga Sampai Kaget

Berbeda dengan RAR yang pendiam, Ayahnya, BAM adalah sosok yang sangat ramah.

Editor: Ravianto
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Jenazah Sri Widiastuti dibawah ke rumah duka di Jalan Takong, Sukamaju Baru, Tapos, Kota Depok, Jumat (11/8/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BOGOR - Seorang anak di Tapos, Depok, Jawa Barat tega menghabisi nyawa ibunya serta melukai sang ayah.

Peristiwa ini terjadi di kediaman mereka di Tapos, Depok, Kamis (10/8/2023). .

Korbannya adalah Sri Widiastuti, istri bos kardus bernama Bakti Ajiz (BAM) sementara pelakunya adalah anak kandung mereka sendiri, Rifki Aziz Ramadhan alias RAR.

Tetangga mengaku kaget mengetahui kalau pembunuh Sri Widiastuti adalah anaknya sendiri yang dikenal sebagai anak pendiam dan tak banyak tingkah.

Hal itu disampaikan seorang pedagang kue di wilayah itu bernama Reza Ovtavian (19).

"Rifki anaknya pendiam, tak banyak omong," kata Reza di Tapos, Kamis (10/8/2023).

Lokasi pembunuhan di Kampung Sindangkarsa, RT 03/RW 08, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, pada Kamis (10/8/2023).
Lokasi pembunuhan di Kampung Sindangkarsa, RT 03/RW 08, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, pada Kamis (10/8/2023). (TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama)

Usia RAR yang lebih tua dari dirinya membuat Reza tidak terlalu kenal dekat dengan anak pasangan bos kardus itu.

"Dia usia di atas 20 tahun. Tempat tinggal saya di seberang jalan dari rumah Rifki, tapi tidak pernah main bareng," ujar Reza.

Namun, Reza cukup mengenal keluarga RAR karena lokasi jualan donatnya hanya 50 meter dari rumah keluarga BAM.

Baca juga: Sadisnya Pembunuhan Ibu oleh Anak di Depok, Ada 50an Tusukan, Mengaku Pendam Sakit Hati Sejak SD

Berbeda dengan RAR yang pendiam, Ayahnya, BAM adalah sosok yang sangat ramah.

"Bapaknya ramah, suka negur kalau lewat mau ke gudang. Ibunya juga suka beli donat di sini."

"Tetapi anaknya si RAR jarang bergaul," ungkap Reza.

Keterangan Ketua RT

Sementara Udi Rusiana ketua lingkungan di lokasi itu mengaku tak menyangka bahwa ada kejadian mengenaskan di area tempat tinggalnya.

"Saya kaget sekali, wah tiba-tiba ada kejadian seperti ini. Yang tadi semula kita baik-baik kok tiba tiba muncul ada insiden seperti ini, kaget saya," kata Udi ketika ditemui di lokasi, Jumat (11/8/2023).

Sebab dijelaskan Udi, satu keluarga tersebut dikenal warga sekitar memiliki pribadi yang kerap bersosialisasi dan tak memiliki masalah di lingkungan.

Terlebih dengan BAM alias Munir, Udi mengaku bahwa ia mengenal pria tersebut sebagai sosok yang baik dan tak ada hal yang mencurigakan dari keluarganya itu.

"Pak Munir itu kesehariannya baik, dia gak ada kelihatan mencurigakan, keluarganya juga semuanya baik. Gak ada yang mencurigakan, semua baik," ujarnya.

Meski begitu mengenai hal itu, sejatinya Udi tak begitu mengetahui secara pasti kronologi kejadian itu bisa terjadi.

Udi pun menyebut bahwa ia baru tahu hal itu setelah warga menghubunginya untuk segera datang ke lokasi.

"Kronologinya saya gak tau persis, saya di telpon oleh salah satu warga. 'Pak segera pulang, ada warga yang kecelakaan' intinya gitu aja," kata dia.

Kemudian pada saat dirinya tiba di lokasi, area TKP sudah dalam kondisi ramai orang.

"Yang saya tiba-tiba dateng ke TKP sini, udah rame aja di sini. Ada unsur apa kita gak tau," pungkasnya.

Alasan Habisi Ibunya

Kapolsek Metro Cimanggis Kompol Arief Budiharso mengatakan adapun dalih tersangka, bahwa persoalan keuangan yang ada di bisnis kardus ayahnya itu lantaran ada pembayaran yang macet.

"Kalau dari tersangka tidak menggelapkan uang, memang ada pembayaran yang delay sehingga ada permasalahan dari customer yang belum terbayar," ujar Arief dalam konferensi pers, Jum'at (11/8/2023).

Lebih lanjut alhasil menurut tersangka kata Arie hal itu merembet ke pemasok yang belum melunasi uang bisnis kardus tersebut.

"Kan namanya ini berputar ya, (tapi) versi tersangka mengaku seperti itu," jelasnya.

Adapun sebelumnya, tersangka mengaku kesal kepada orang tuanya lantaran dituduh tak terbuka mengenai persoalan keuangan yang ada di perusahaan tersebut.

Karena seperti diketahui tersangka Rifky selama ini memiliki peran sebagai pengatur keluar dan masuknya keuangan dalam bisnis keluarganya itu.

"Intinya seperti itu, orang tuanya ada kecurigaan ke yang bersangkutan menggelapkan uang perusahaan," pungkasnya.

Polisi mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan Rifky Aziz Ramadhan (22) dikarenakan merasa kesal dengan kata-kata yang dilontarkan ayahnya sebelum insiden itu terjadi.

Kapolsek Metro Cimanggis Kompol Arief Budiharso mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka bahwa ia dimarahi dengan menggunakan kata-kata kurang mengenakan sehari sebelum peristiwa pembunuhan.

"Kata-katanya kalau dari versi tersangka menyampaikan bahwa 'lo tuh dari lahir sampai detik ini coba sebutin satu aja yang membuat orang tua mu bangga'. Seperti itu," ucap Arief dalam konferensi pers, Jum'at (11/8/2023).

Tak hanya itu Arief juga membeberkan bahwa tersangka mengklaim kerap dimarahi oleh orang tuanya tersebut.

Rifky mengaku sering dimarahi oleh orang tuanya ssjak dirinya duduk di bangku SD, SMP hingga dewasa.

"Tersangka menyampaikan seperti itu suka dimarahi orang tuanya ditambah kejadian di malam hari sebelumnya tanggal 9 yang bersangkutan dimarahi orang tuanya," kata Kapolsek.

Selain itu kasus tersebut juga dipicu perihal masalah bisnis kardus yang selama ini ditekuni oleh keluarga tersebut.

Rifky yang dalam bisnis kardus ayahnya dipercaya mengelola keuangan dianggap tak transparan dalam menjalankan tugasnya tersebut.

"Orang tuanya menilai kurang transparan ada hal yang disembunyikan akhirnya menuduh tersangka ini, intinya agar lebih terbuka terkait keuangan perusahaanya. Hal ini juga menambah rasa jengkel tersangka," ujarnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved