Aldi Febriansyah, Bikin Hobi Gaming Jadi Ladang Cuan Lewat Aldi TV

Ia juga mampu membuat film pendek yang lalu dijadikan amunisi konten channel Youtube Aldi TV.

Tak lama, Aldi menjuarai lomba video company profile sekolahnya. 

Berkat keterampilan dan prestasi tersebut, Aldi terus konsisten menciptakan konten Youtube meski sudah lulus SMK. Ia melakukan semuanya: mencari ide, produksi, editing konten, dan upload ke Youtube pada momen tepat. 

Aldi pun berusaha “mengawinkan” dua hobinya, yaitu gaming dan video editing. “Akhirnya, saya memutuskan beralih dari niche komedi ke konten gaming yang memang sudah saya minati sejak kecil,” kata Aldi. 

Tentu kamu tahu, main game butuh jam terbang. Makin sering main game, makin berkembang keahlian seseorang.

Nggak hanya menyelesaikan level permainan, tetapi juga harus menyusun strategi lewat pemilihan pemain atau karakter, senjata, hingga kerja sama dengan tim.

Akan tetapi, untuk bikin konten gaming butuh alat dan perangkat memadai.

Bukan sebatas rutin bermain game saja dalam waktu lama.

Menyadari hal itu, Aldi terus memutar otak agar dana terbatas yang ia miliki bisa membantunya memproduksi konten video gaming. 

Sayangnya, uang tabungan sebesar Rp2 juta milik Aldi belum cukup untuk membeli komputer.

Ia mengajukan pinjaman uang kepada orang tuanya senilai Rp3 juta. 

“Total modal terkumpul Rp5 juta saja, tetapi saya bisa merakit komputer sendiri dengan spesifikasi lumayan sekaligus tetap ekonomis,” kenang Aldi. Sejak saat itu, langkah Aldi sebagai youtuber profesional pun dimulai. 

Seiring waktu, Aldi bertekad terus membesarkan Aldi TV.

Semua dilakukan untuk mengubah persepsi negatif masyarakat tentang dunia gaming.

Menurutnya, nggak semua hal tentang game berdampak negatif.