Tol Cisumdawu Beroperasi Penuh, Pengelola Wisata di Majalengka Belum Rasakan Dampak

aktivitas pengunjung di Buper dan Curug Leles didominasi perkemahan para pelajar maupun keluarga yang sekaligus menikmati keindahan alamnya.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ravianto
DOK. PENGELOLA BUPER DAN CURUG LELES
Sejumlah pengunjung saat menikmati Curug Leles di Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Sabtu (5/8/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Sejumlah pengelola obyek wisata di Kabupaten Majalengka tampaknya belum merasakan dampak beroperasinya Tol Cisumdawu.

Pasalnya, sejauh ini wisatawan yang berkunjung masih didominasi berasal dari Kota dan Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, serta Kuningan (Ciayumajakuning).

Pengelola Bumi Perkemahan (Buper) dan Curug Leles Majalengka, Atam Nitibaya, mengatakan, hingga kini belum merasakan peningkatan volume pengunjung setelah beroperasinya Tol Cisumdawu.

Terutama wisatawan asal Bandung dan wilayah Priangan yang berkunjung ke obyek wisata di Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, tersebut.

"Kami belum merasakan dampak Tol Cisumdawu terhadap peningkatan jumlah pengunjung Curug Leles," ujar Atam Nitibaya saat ditemui di Buper Leles, Sabtu (5/8/2023).

Ia mengakui, aktivitas pengunjung di Buper dan Curug Leles didominasi perkemahan para pelajar maupun keluarga yang sekaligus menikmati keindahan alamnya.

"Saat ini, pengunjung Buper dan Curug Leles didominasi warga Ciayumajakuning, Karawang, Bekasi, dan lainnya," kata Atam Nitibaya.

Namun, pihaknya memprediksi keberadaan Tol Cisumdawu bakal memberikan dampak positif pada momen libur Tahun Baru dan Lebaran.

Sebab, menurut dia, di momen tersebut biasanya jalur menuju kawasan puncak Bogor dan Bandung bakal dipadati wisatawan dari berbagai daerah.

Karenanya, sebagian wisatawan akan mencari destinasi wisata serupa yang berada di kawasan Majalengka untuk berlibur dan melewati Tol Cisumdawu.

"Kemungkinan masyarakat yang tertarik untuk mengisi liburan dengan aktivitas kamping akan mencari destinasi alternatif di Majalengka," ujar Atam Nitibaya.

Sementara pengelola wisata paralayang Gunung Panten, Dede Sofyan, menyampaikan, peningkatan pengunjung masih didominasi warga sekitar Majalengka.

Pasalnya, mereka ingin berwisata ke lokasi yang tidak terlalu jauh dan tak ingin terjebak kepadatan arus lalu lintas menuju destinasi wisata favorit.

"Wisatawan yang datang ke Gunung Panten rata-rata dari Cirebon, Indramayu, Karawang, dan Bekasi, belum ada dampak signifikan dari Tol Cisumdawu," kata Dede Sofyan saat ditemui di Gunung Panten, Desa Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Sabtu (5/8/2023).

Selain itu, pengelola wisata Panyeweuyan Majalengka, Mulyadi, mengaku, hingga kini lonjakan pengunjung asal Bandung yang datang melalui Tol Cisumdawu belum terlalu signifikan.

"Mudah-mudahan, Tol Cisumdawu akan berdampak positif terhadap pengunjung Panyaweuyan, Majalengka, karena untuk sekarang kami belum merasakannya," ujar Mulyadi.(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved