Uniknya Bando Tanduk Domba Ala Emak-emak Kader PKK Garut, Diolah dari Limbah Sampah
Beragam penampilan unik para kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat di Hari Kesatuan Gerak Ke-51, Jambore PKK 2023.
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Beragam penampilan unik para kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Barat di Hari Kesatuan Gerak Ke-51, Jambore PKK 2023, sekaligus peluncuran aplikasi Sadarka Jabar di Youth Center Arcamanik, Bandung, Senin (31/7/2023).
Meski tampak kompak berpakaian seragam maupun batik khas dari wilayahnya, emak-emak kader PKK terlihat kece dengan aksesori yang dikenakannya.
Kacamata, topi, hingga aksesori kepala menjadi ciri khas perwakilan daerah masing-masing.
Hal tersebut turut dilakukan Ela Kamilah, Ketua PKK Kecamatan Tarogong Kidul, Garut. Ada kreasi limbah sampah menjadi bando berbentuk tanduk domba, khas daerah Garut.
"Ciri khas lomba biasanya kreativitas dan kaunikan. Ini dari sampah, saya adalah penggerak edukasi pengelolaan sampah daur ulang," ujar Ela saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Ela menyebut, kreasi aksesorinya tersebut dibuat dari bahan kardus.
"Bando ini dibanderol Rp 25 ribu. Memang edukasi yang digaungkan melalui olahan limbah sampah, minimal bisa memberikan lapangan kerja sehingga menghasilkan keuntungan," ucapnya.
Ela dan rombongan telah bersiap sejak pukul 04.00 pagi di lokasi acara.
"Kami sampai menginap bersama-sama agar langsung berangkat dan sampai lebih cepat ke Bandung," ujarnya.
Dia menuturkan, kader PKK dari Kabupaten Garut berjumlah 36 orang.
Kabupaten Garut tergabung bersama kelompok tiga, bagian dari wilayah Ciamis, Bandung, Tasikmalaya, dan Garut.
Ela memprediksi sekitar 100 orang lebih hadir mewakili kelompok tiga.
Menariknya, kelompok tiga menjadi juara yel-yel dalam perhaletan kali ini.
"Tidak menyangka menang, karena persiapan yel-yel hanya dua hari," ujarnya.
Kekompakan, ketepatan waktu, penampilan yel-yel, atribut yang dikenakan, inovasi, hingga aktraksi unik menjadi indikator penilaian juara lomba yel-yel.

"Kita adalah kelompok, harus ada yang mengomando, kebetulan ketuanya berasal dari Ciamis. Jadi kompak mengikuti satu suara," katanya.
Melalui aplikasi Sadarka Jabar, Ela berharap percepatan digital ini mampu menggerakkan para kader PKK untuk sosialisasi kepada masyarakat.
"Semoga bisa mencurahkan kreativitas para penggerak atau kader PKK untuk bisa kontribusi secara nyata," ujarnya.
Ela mengatakan aplikasi yang diluncurkan masih membutuhkan sosialisasi tata cara pemakaiannya.
"Saya yakin kader sudah bisa (pakai aplikasi). Namun untuk warga, masih perlu sosialisasi yang dilakukan oleh kita semua," ujarnya. (*)
Dede Kusdinar: Penghargaan Miliaran Rupiah Dorong Desa dan Kelurahan di Jabar Kian Berdaya |
![]() |
---|
Perkuat Budaya Hukum, Kemenkum Jabar Lakukan Penilaian di Desa Bagendit |
![]() |
---|
Tragedi Longsor Banjarwangi Garut: Anak 10 Tahun Meninggal Tertimbun Material Tebing |
![]() |
---|
PPP Cetak Kader Berintegritas dan Berideologi Lewat Latihan Kepemimpinan Dasar |
![]() |
---|
Heboh Beras Bantuan Pangan di Cisompet Garut Diduga Tak Utah, Polisi Turun Tangan, Dibantah Bulog |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.