Ini Penyebab Anak di Purwakarta Kecanduan Cium Bau Bensin, Dimulai Saat Pandemi Covid-19

Kebiasaan mencium aroma bensin itu mulai IG lakukan saat sang ayah kerap menyuruhnya membeli bensin eceran.

|
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID/DEANZA FALEVI
Saiful Bahri atau Om Zein saat mendatangi anak kecanduan menghirup bensin di Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sejak pandemi Covid-19, anak berinisial IG (12) asal Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kecanduan menghirup aroma bensin setiap hari.

Hal itu ia lakukan saat masih duduk sekolah dasar kelas tiga. Saat itu, pada tahun 2020, kala Indonesia dilanda pandemi Covid-19, IG menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring.

Kebiasaan mencium aroma bensin itu mulai IG lakukan saat sang ayah kerap menyuruhnya membeli bensin eceran.

"Kebetulan ayah IG tuh montir. Jadi setiap pulang ke rumah suka diciumin bensin yang dibeli," kata Acah Wiharsi (45), orang tua IG, saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Selasa (25/7/2023).

Kebiasaan mencium aroma bensin itu membuat IG berhenti sekolah setelah ia dikabarkan naik ke kelas empat sekolah dasar.

"Malu katanya, kan pas sudah satu tahun mulai masuk sekolah lagi, tapi anaknya sudah enggak mau," ucapnya.

Selama tiga tahun ini, kata Acah, IG kerap mengamuk saat dilarang untuk mencium aroma bensin.

"Jadi tiap hari dipegangin aja itu bensin sampai mau tidur juga dibawa ke kasur. Kalau engga dikasih nanti dia (IG) marah-marah," katanya.

Acah menyebutkan bahwa IG telah menjalani berbagai cara pengobatan.

Mulai dari pengobatan umum ke Puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, hingga saat ini, IG tengah menjalani pengobatan alternatif.

"Dikasih obat keras untuk saraf, tapi belum ada perubahan. Tapi pas jalanin pengobatan alternatif sekarang sudah mendingan," katanya.

Selama pengobatan alternatif, kata dia, IG mulai terbiasa untuk meninggalkan botol yang berisikan bensin.

"Sudah mulai dilepas 3 sampai 4 jam. Alhamdulillah. Tapi tetap aja, kalau dipaksa kadang masih suka marah-marah," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved