ASTAGFIRULLAH: Anak di Purwakarta Kecanduan Bensin Dihirup dari Botol, Suka Ngamuk Kalau Tak Dikasih

IG (12), seorang anak asal Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kecanduan menghirup aroma bensin setiap hari.

|
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Anak IG (12), saat menunggu panggilan dokter spesialis kejiwaan di RSUD Bayu Asih, Selasa (1/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - IG (12), seorang anak asal Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kecanduan menghirup aroma bensin setiap hari.

IG mencium aroma bensin dengan cara mengisi bensin ke dalam botol plastik.

Hal itu sudah ia lakukan selama tiga tahun.

"Sudah jalan tiga tahun, dari dia kelas 3 sekolah dasar. Saat itu masih umur 9 tahun, sekarang anak (IG) tuh sudah usia 12 tahun," ucap Acah Wiharsi (45), orang tua dari IG saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Selasa (25/7/2023).

Ia mengatakan, jika IG tidak menghirup aroma bensin, maka sang anak akan mengamuk.

"Jadi tiap hari dipegangin aja itu bensin sampai mau tidur juga dibawa ke kasur. Kalau engga dikasih nanti dia (IG) marah-marah," katanya.

Baca juga: Sebuah Motor Terbakar saat Isi Bensin di SPBU Sukanagara Cianjur, Ada Percikan dari Mesin

Ia mengaku bahwa selama IG kecanduan aroma bensin, Dinas Sosial (Dinsos) Purwakarta baru mendatangi ke kediamannya satu kali.

"Waktu itu pernah sekali, cuman yah dikasih tahu aja untuk tidak hirup aroma bensin. Habis itu sudah engga pernah ada datang lagi," kata Acah.

Ia menjelaskan bahwa kebiasaan IG mencium aroma bensin berawal saat sang ayah menyuruh IG untuk membeli bensin eceran.

"Jadi ayah tuh montir, suka suruh anak beliin bensin, jadi setiap pulang ke rumah tuh, bensin suka dihirup," katanya.

Acah menyebutkan bahwa IG telah menjalani berbagai cara pengobatan. Mulai dari pengobatan umum ke Puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, hingga saat ini, IG tengah menjalani pengobatan alternatif.

"Sudah ke dokter itu ke puskesmas, lalu ke RSUD Bayu Asih, dikasih obat keras untuk saraf, tapi belum ada perubahan," ujarnya.

"Tapi pas jalanin pengobatan alternatif sekarang sudah mendingan," katanya.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH, Dua Bocah Temukan Janin Bayi 6 Bulan Kandungan Ngambang di Sungai Cimande Sumedang

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved