Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Sumedang Marak, P2TP2A Sebut Penanganan Harus Dimulai dari Hulu
Hari Anak Nasional jatuh pada 23 Juli 2023. Namun, kasus kekerasan terhadap anak masih marak terjadi.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Hari Anak Nasional jatuh pada 23 Juli 2023. Namun, kasus kekerasan terhadap anak masih marak terjadi.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sumedang menilai penanganan kasus harus dimulai dari hulu.
Lembaga hilir seperti P2TP2A, Kepolisian, Dinas Sosial, dan lain sebagainya hanya bisa secara penuh melakukan penanganan di akhir jika sebuah kasus terjadi.
"Setiap pihak harus mengambil peran masing-masing, mempererat kerja sama saling mengisi,"
"Kerja penanganan kasus terhadap anak harus jadi proyek bareng supaya masa depan anak terselamatkan," kata Wakil Ketua P2TP2A Sumedang, Retno Ernawati kepada TribunJabar.id, Senin (24/7/2023).
Di bagian hulu, yang paling utama adalah keluarga. Situasi keluarga yang sehat dapat menghindarkan anak dari kekerasan.
Sebab, umumnya pelaku kekerasan terhadap anak bukanlah orang lain, melainkan orang-orang yang dekat dengan mereka.
Setelah keluarga, ada lembaga pendidikan. Di antaranya sekolah. Lingkungan pendidikan sangat diharapkan untuk menjadi sarana edukasi anti-kekerasan terhadap anak.
"Semua solid, mengatasi semua sisi yang bermasalah," katanya.
Jika terjadi kekerasan, maka P2TP2A dan lembaga lainnya terbuka untuk menjadi tempat melapor yang nantinya akan menangani setiap kasus yang dilaporkan.
"Ada kekerasan, diharap bisa segera terlaporkan, banyak pintu, aparat, atau P2TP2A, terbua untuk menerima laporan,"
"Sedini mungkin anak akan ditangani, biasanya ada tugas kepada tim kami untuk mendampingi dari sisi psikologis dan sosialnya," katanya.
Namun yang dikhawatirkan Retno adalah adanya kasus yang takut untuk dilaporkan. Padahal, kejadian seperti demikian harus dilaporkan.
"Melapor bisa mulai dari yang terdekat. Ke RT atau tenaga pemerintah di lapangan, atau akses langsung ke P2TP2A," kata Retno. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Ikopin University Wisuda 385 Lulusan, Rektor Agus Pakpahan Beri Pesan Mendalam |
![]() |
---|
Kolaborasi Pemprov Jabar, Pemda Sumedang, Tokopedia dan TikTok Bawa UMKM dan Kopi Excelsa Naik Kelas |
![]() |
---|
Pemkab Sumedang Bakal Perlebar Jalan Menuju Geoteater Rancakalong |
![]() |
---|
Jalan Singkup-Kareumbi Sumedang Kini Sudah Mulus, Warga : Terimakasih Pak Bupati Ngageleser |
![]() |
---|
ASN Sumedang Istoqamah Hadiri Pengajian Malam Jumat, Bupati Beri Pesan Kendalikan Diri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.