Aria Naizar, Bocah 12 Tahun Asal Tasik yang Jadi Tulang Punggung Keluarga, Kini Mau Bersekolah Lagi
Pasca viralnya Aria Naizar Syaputra yang berhenti sekolah demi menjadi tulang punggung keluarga, kini Aria diketahui kembali bersekolah.
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNJABAR.ID, KABUPATEN TASIKMALAYA - Pasca viralnya Aria Naizar Syaputra yang berhenti sekolah demi menjadi tulang punggung keluarga, kini Aria diketahui kembali bersekolah.
Sebelumnya, Aria sempat memutuskan berhenti sekolah demi berjualan tahu bulat keliling dengan berjalan kaki belasan kilometer.
Hal tersebut dilakukannya untuk membiayai kebutuhan keluarga, mengingat ayahnya pergi meninggalkan mereka setelah sang ibu harus menjalani cuci darah satu minggu dua kali dan juga adik perempuannya yang masih bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) kelas 3.
“Alhamdulillah, berhasil dibujuk sama Bapak Camat (Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat) buat sekolah lagi, akhirnya mau,” ungkap Susan (31) ibu kandung Aria kepada TribunPriangan.com pada Jumat (21/7/2023).
Kini, Aria kembali mengenyam pendidikan di tingkat SD kelas 6. Ia pun dikabarkan berhenti berjualan.
“Udah enggak jualan. Jadi, katanya, ini juga ada dari Jakarta, mau ngasih modal usaha gitu katanya dari Kemensos (Kementerian Sosial), berjualan di rumah aja. Sembako atau apa gitu,” jelas Susan.
Baca juga: Kisah Aria Naizar, Bocah di Tasik yang Jadi Tulang Punggung Ibu dan Adiknya, Ibu Sakit & Ayah Kabur
Berbagai pihak yang ingin turut membantu pun tak henti-hentinya berdatangan ke kediaman Susan di RT 04/RW 10 Kampung Mekarsari, Desa Manggungjaya, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Pokoknya, saya haturkan terima kasih untuk orang-orang yang sudah peduli sama anak saya, Aria," katanya.
"Terima kasih juga atas kunjungannya ke rumah saya. Semoga tergantikan oleh Allah atas apa yang sidah diberikan,” ucap Susan.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun yang bernama Aria Naizar Syaputra saban hari harus berkeliling belasan kilometer guna membawa makanan ringan tahu bulat untuk dijual.
Lantaran ibunya mengidap gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah selama dua kali per minggu, Aria memutuskan untuk berhenti sekolah dan mencari pemasukan.
“Suami saya sudah 1 tahun tidak ada tanggungjawab (red: menafkahi). Beberapa bulan ke belakang pergi (meninggalkan keluarga), bahkan sudah nikah lagi,” ungkap Susan (31) ibu kandung Aria kepada TribunPriangan.com saat ditemui di kediamannya pada Rabu (19/7/2023) lalu.

Ia menambahkan, meski Aria memutuskan untuk berhenti sekolah, namun adik perempuannya yang baru kelas 3 di tingkat Sekolah Dasar (SD) masih tetap mengenyam pendidikan.
“Ini juga sama saya disuruh sekolah aja dulu, fokus. Tapi dia (red: Aria) nolak, katanya, ‘enggak, Bu, ah, lebih baik adik aja yang nerusin sekolah, saya mah lalaki, mau ngurus Ibu, biayain ini-itu’, katanya gitu,” kata Susan meniru perkataan anaknya, Aria.
Baca juga: Masuk Sekolah Favorit, Amel Bocah Viral yang Rawat Kakek dan Adik di Majalengka Punya Cita-cita Ini
Aria Naizar Syaputra
tulang punggung keluarga
Kecamatan Rajapolah
Kabupaten Tasikmalaya
cuci darah
bersekolah
Belasan Anak di Tasikmalaya Tumbang Usai Santap MBG, Menu Mi, Ayam, Sawi, dan Semangka |
![]() |
---|
Memanas, DPRD dan Bupati Tasikmalaya Saling Sindir Soal Pengalihan Anggaran Linmas Rp7 Miliar |
![]() |
---|
Kebakaran di Tasikmalaya Sebabkan Kerugian Ratusan Juta, 15 Orang Terpaksa Mengungsi |
![]() |
---|
Kronologi Kebakaran yang Lahap 6 Bangunan di Tasikmalaya, Warga Dengar Percikan dari Tengah Malam |
![]() |
---|
Kebakaran Hebat di Tasikmalaya, 6 Rumah Terbakar Dini Hari Tadi, Api Berasal dari Toko Shockbreaker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.