Tahun Baru Islam 2023

Arti Bulan Muharam dalam Kalender Islam dan Asal-Usulnya, Disebut Syahrullah, Berikut Keutamaannya

Dalam Islam bulan Muharam dikenal sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah atau kalender Islam. Ternyata bulan Muharam sudah ada sejak Jahiliyah

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
freepik.com
Arti Bulan Muharam dalam Islam dan Asal Usulnya, Disebut Syahrullah, Berikut Keutamaannya 

TRIBUNJABAR.ID - Apa arti bulan Muharam dalam kalender Islam?

Pertanyaan ini mungkin ada dibenak setiap umat Muslim akan menyambutnya bulan tersebut.

Dalam Islam bulan Muharam dikenal sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah atau kalender Islam.

Oleh karena itu setiap tanggal 1 Muharam menjadi momen Tahun Baru Islam bagi umat Muslim.

Biasanya umat Muslim pun merayakan Tahun Baru Islam atau awal bulan Muharam tersebut dengan berbagai amalan dan kegiatan.

Baca juga: 5 Amalan Puasa Sunah di Bulan Muharam Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat, Dianjurkan, Status Pahala Naik

Seperti memperbanyak zikir, bermuhasabah hingga menggelar acara keagamaan.

Lalu, apa sebenarnya arti bulan Muharam tersebut?

Bagaimana asal-usul bulan Muharam tersebut sehingga menjadi bulan pertama dalam kalender Islam?

Arti Bulan Muharam

Bulan Muharam diambil dari kata dalam bahasa Arab yakni مُحَرَّمٌ (Muḥarram).

Kata Muharram diambil dari kata yang artinya diharamkan atau dipantang.

Namun konteks dalam larangan tersebut Allah SWT melarang manusia melakukan peperangan atau pertumbahn darah di bulan tersebut.

gambar menarik ucapan selamat Tahun Baru Islam 1443 H atau 1 Muharram
gambar menarik ucapan selamat Tahun Baru Islam 1443 H atau 1 Muharram (freepik.com)

Kata Muharam juga berasal dari kata utamanya haram artinya mulia.

Demikian, karena suci maka dilarangnya hal-hal yang menodai di bulan Muharam tersebut.

Selain itu, bulan Muharam dijelaskan dalam Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW sebagai satu di antara empat bulan haram (bulan mulia).

Empat bulan tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya jumlah bulan di Kitabullah (Al Quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan-bulan haram” (QS. At Taubah: 36)

Baca juga: Tahun Baru Islam 2023 Jatuh pada 19 Juli 2023, Inilah 6 Amalan Sunah yang Bisa Dikerjakan Muslim

Asa Usul Bulan Muharam

Dilansir dari Alhikmah.ac.id, jauh sebelum Islam datang bulan Muharam sudah dikenal sebagai bulan suci oleh masyarakat Jahiliyah.

Pada bulan ini masyarakat Jahiliyah tidak melakukan hal-hal seperti peperangan atau pesengketaan.

Ketika Islam datang bulan haram tetap dipertahankan, namun tradisi masyarakat Jahiliyahnya dihapuskan, termasuk kesepakatan tidak berperang.

Keutamaan Bulan Muharam

Berikut Tribunjabar.id rangkum 7 keutamaan bulan Muharam dan amalan yang dikerjakan di bulan Muharam, dilansir dari berbagai sumber.

1. Bulan Muharam disebut Syahrullah (bulan Allah)

Sebagaimana dijelaskan di atas, satu di antara keutamaan bulan Muharam yakni bulan mulia.

Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut Muharam sebagai Syahrullah (bulan Allah).

Tentu penyebutan tersebut tidak luput dari adanya keutamaan besar di dalamnya.

Dikutip dari muslim.or.id, Muharam asal dari bahasa Arab artinya waktu yang diharamkan.

Hal yang dimaksud diharamkan yakni menzalimi diri dan berbuat dosa.

gambar menarik ucapan selamat Tahun Baru Islam 1443 H atau 1 Muharram
gambar menarik ucapan selamat Tahun Baru Islam 1443 H atau 1 Muharram (freepik.com)

Allah Subhanahu wa ta'alla berfirman dalam surat At-Taubah: 36.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya bilang di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu."

Di antaranya ada empat bulan haram (suci) tersebut adalah tiga bulan berturut-turut yaitu Dzulqodah, Dzulhijjah dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab ( HR.Bukhari dan Muslim ).

2. Puasa Sunah Tasua dan Asyura

Terdapat puasa sunah yang diajarkan Rasulullah SAW di bulan Muharam.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharam. Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim).

Di dalam bulan Muharam terdapat hari Asyura, yaitu hari ke sepuluh, 10 Muharam.

Terdapat dua amalan puasa dalam bulan Muharam, yaitu puasa Tasua dan puasa Asyura.
 
Puasa Tasua merupakan puasa sebelum hari 10 Muharam atau yang dilaksanakan pada 9 Muharam.
 
Adapun puasa Asyura meeupakan puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharam.
 
Rasulullah senantiasa menjaga hari 10 Muharam ini.

…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

"Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” HR Muslim no. 1162/2746.

Puasa Asyura ini menjadi puasa yang paling dikenal masyarakat.

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:

(كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه.)

“Dulu hari ‘Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa ‘Asyura’. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya.”

Baca juga: Jadwal 6 Hari Puasa Muharram 2023 Menurut Pemerintah, Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya

3. Bulan untuk menyenangkan Keluarga

Dilansir dari konsultanfiqih.com, pada bulan Muharam ini juga terdapat keutamaan anjuran menyenangkan keluarga pada hari Asyura.

Kendati anjuran ini umum dan dapat dilakukan kapan saja, namun ada yang istimewa dengan waktu hari Asyura pada Muharam.

Diriwayatkan dalam hadist Abu Hurairah RA:

"Siapa yang melapangkan bagi keluarganya pada hari Asyura niscaya Allah akan melapangkan baginya sepanjang tahun," (HR. Al Baihaqi dan Syuabul Iman 3/366 dan Ibnu Hibban).
 
4. Menjauhkan diri dari maksiat

Bulan Muharam juga merupakan bulan untuk menjauhkan dari kemaksiatan.

Pada bulan-bulan haram (suci), akan lebih besar dosanya dibanding dosa selain bulan haram.
Hal ini sebagaimana telah disampaikan Qotadah rahimahullah berkata,

“Sesungguhnya kezaliman pada bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada kezaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan haram tersebut."

"Meskipun kezaliman pada setiap kondisi adalah perkara yang besar, akan tetapi Allah Ta’ala menjadikan sebagian dari perkara menjadi agung sesuai dengan kehendaknya.”
 
Selain itu, dalam upaya menjauhkan diri dari kemaksiatan, muslim juga tidak berbuat zalim.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat At Taubah: 36). "...Maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.”

5. Mengamalkan amalan saleh lainnya

Seperti bulan mulia lainnya, di bulan Muharam juga dianjurkan memperbanyak amalan shalih.

Selain puasa sunah Tasua dan Asyura, umat muslim dianjurkan tetap menjalankan amalan ketaatan di antaranya, membaca Al Quran, berdzikir, mengerjakan salat malam hingga bersedekah.

6. Memperbanyak zikir, membaca doa akhir dan awal tahun

Pada dasarnya membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun ini tak diajarkan Rasulullah SAW.

Namun, sebagian ulama berpendapat amalan doa akhir dan awal tahun dapat dikerjakan sebagai bentuk tafakur.

Bulan Muharam istimewa sebagai pergantian tahun maka tidak ada salahnya menjadi momen bermuhasabah diri merenungkan segala dosa yang diperbuat serta bertaubat.

Baca juga: Tata Cara Taubat Sederhana Dikerjakan di Malam Lailatul Qadar, Ikhtiar Kembalikan Jiwa ke Fitri

7. Bertaubat

Ilustrasi
Ilustrasi (SpiritualRay)

Amalan yang tak boleh dilewatkan di bulan Muharam adalah bertaubat.

Taubat artinya kembali kepada Allah secara lahir batin.

Menyesali atas dosa dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali menjadi tugas manusia seumur hidup.

Taubat merupakan karunia dan kesempatan yang diberi Allah untuk kembali kepada-Nya.

Bulan Muharam membentangkan kesempatan untuk bermuhasabh atau introspeksi diri.

Ini menjadi penting, sebagai bekal dan kembali pada jalan yang lurus dan diridhai Allah SWT.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Al Hasyr: 18)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved