Tahun Baru Islam 2023

Tahun Baru Islam 2023 Jatuh pada 19 Juli 2023, Inilah 6 Amalan Sunah yang Bisa Dikerjakan Muslim

Tinggal menghitung hari, umat Muslim akan menyambut Tahun Baru Islam 2023 / 1 Muharam 1445 H, berikut amalan yang dapat dikerjakan umat muslim

|
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
freepik.com
Tahun Baru Islam 2023 Jatuh pada 19 Juli 2023, Inilah Amalan Sunah yang Bisa Dikerjakan Muslim, Selain Puasa Asyura 

TRIBUNJABAR.ID - Tinggal menghitung hari, umat Muslim akan menyambut Tahun Baru Islam 2023 / 1445 H.

Tahun Baru Islam jatuh setiap awal bulan Muharam.

Berdasarkan kalender Islam, Tahun Baru Islam 2023 jatuh pada 19 Juli 2023 atau 1 Muharam 1445 H.

Untuk menyambut Tahun Baru Islam ini, umat muslim khususnya memanfaatkan momen bulan Muharam untuk bermuhasabah, mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ada beberapa amalan sunah yang dianjurkan dikerjakan di momen bulan Muharam tersebut.

Baca juga: Inilah Waktu Terbaik Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriah

Selain puasa Asyura, masih ada beberapa amalan sunah lainnya yang bisa dikerjakan umat muslim.

Berikut Tribunjabar.id rangkum 6 amalan sunah yang dikerjakan di bulan Muharam atau di momen Tahun Baru Islam 1445 H.

1. Doa Akhir dan Awal Tahun

Saat menyambut Tahun Baru Islam 2023, umat muslim dapat memanjatkan doa akhir tahun dan doa awal tahun.

Bacaan doa akhir dan awal tahun ini dipanjatkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan.

Doa Akhir Tahun

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اللهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِيْ هذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِيْ عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ عَنْهُ، وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلِمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلى عُقُوْبَتِيْ، وَدعَوْتَنِيْ إِلى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلى مَعْصِيَّتِكَ، فَإِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِيْ.

Allohumma ma ‘alimtu fi hadzihis sanah mimma nahaitani ‘anhu fa lam atub ‘anhu, wa lam tardhohu wa lam tansahu, wa halimta ‘alayya ba‘da qudrotika ‘ala ‘uqubati, wa da’utani ilat taubati mim ba’di jaro’ati ‘ala ma’shiyyatika, fa inni astaghfiruka faghfirli.

Artinya: "Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, apa yang kulakukan di tahun ini berupa yang Engkau larang, aku belum bertobat darinya. Dan Engkau (tentu) tidak meridhai perbuatan itu lagi dan tidak (akan) melupakannya."

"(Namun) Engkau begitu lembut meski Engkau mampu membalas perilaku aku. Engkau mengajak aku untuk bertobat setelah aku larut dalam perbuatan maksiat kepada-Mu. Maka, sungguh, aku memohon ampunan-Mu, ampunilah Aku."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved