Viral di Media Sosial

Viral Meninggalnya Wota saat Nonton Konser JKT48 di Semarang, Ayah Korban Nangis di Kantor Polisi

Kasus meninggalnya Wota atau fans JKT48 saat menonton konser di Semarang viral di media sosial.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Instagram @jkt48
Konser JKT48 bertajuk "Summer Tour" di Semarang pada Selasa (11/7/2023). Salah satu fans JKT48 meninggal dunia dalam acara tersebut. 

Tolak Tali Asih

Lebih lanjut, kerabat ayah korban, Bayu Ariyadi menjelaskan bahwa pihak manajemen hotel telah mendatangi keluarga korban pada hari pemakaman.

Namun, menurut pihak keluarga kedatangan manajemen tersebut terlambat karena pada siang hari. Sementara korban dimakamkan pada pagi hari.

Selain itu, pihak keluarga jug menolak tali asih yang diberikan pihak hotel.

"Kita menolak tali asih karena kalau menerima (tali asih) persoalan tersebut selesai. Padahal kita masih kepikiran karena belum jelas kejadian di sana," tuturnya.

"Pihak hotel enam orang datang ke kita, tapi menurut saya telat," sambungnya.

Pihak keluarga mengaku berharap pihak manajemen akan datang membawa penjelasan terkait kondisi yang sebenarnya terjadi di lokasi konser JKT48.

Baca juga: Viral, Kisah Pengantin Wanita Tertidur saat Resepsi, 12 Hari Kemudian Usai Menikah Meninggal Dunia

Menurutnya, hingga saat ini belum ada klarifikasi dari pihak manajemen pada pihak keluarga.

"Langkah selanjutnya, saya harap dari pihak mereka datang ke rumah untuk menjelaskan gimana sih kondisi di sana," ungkap Bayu.

"Karena memang sampai hari ini enggak ada klarifikasi, sistemnya seperti apa, penanganannya, ada dokternya apa enggak. kita enggak tau. Kemarin cuma belasungkawa aja," tambahnya.

Kemudian Bayu menuturkan harapannya agar grup JKT48 bisa mendatangi keluarga korban secara langsung.

"Kami berharap pula grup JKT 48 peduli terhadap keluarga korban. Ini kan fans. Memang suka JKT 48. Perwakilan JKT 48 datanglah ke rumah almarhum biar orangtua lebih legowo," katanya.

Sementara itu bila hendak membuat laporan, maka jenazah harus diotopsi.

"Kita agak keberatan. Karena sisi hati berat. Terus dari kepolisian bilang, ya sudah buat surat pernyataan untuk tidak diotopsi," lanjutnya.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved