Jumlah UMKM di Cirebon Melonjak Tajam Pascapandemi, Yadi Wikarsa: Bentuk Ketangguhan Sektor Ini

Namun, di masa pascapandemi Covid-19 jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Cirebon melonjak hingga mencapai sebanyak 202 ribu lebih.

Istimewa
Dokumentasi--- Kegiatan Bincang Jumat Bisnis bertema 'Mewujudkan Mimpi Usaha' di Sentra UMKM Cirebon, Kantor Cabang Cirebon, Jumat (28/8/2020). Pascapandemi pelaku UMKM di Cirebon melonjak tajam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Pemkab Cirebon mencatat jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Cirebon meningkat signifikan selama pandemi Covid-19.

Kabag Pemerintahan Pemkab Cirebon, Yadi Wikarsa, mengatakan sebelum pandemi Covid-19 jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Cirebon mencapai 11750.

Namun, di masa pascapandemi Covid-19 jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Cirebon melonjak hingga mencapai sebanyak 202 ribu lebih.

"Ini menandakan UMKM mempunyai potensi besar, karena dapat berkembang pesat saat sektor lain terdampak pandemi Covid," ujar Yadi Wikarsa ditemui usai Edukasi Perencanaan dan Pencatatan Kas bagi UMKM Batik yang digelar Forum Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi IAI IKAPd Wilayah DKI Jakarta di GOR Nyimasayu Danawati, Desa Kalitengah, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, Sabtu (15/7/2023).

Yadi mengatakan bahwa pertumbuhan yang sangat pesat tersebut juga menandakan ketangguhan sektor UMKM dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19.

Bahkan, survei membuktikan bahwa tingkat ketahanan sektor industri UMKM di Kabupaten Cirebon saat dihantam pandemi Covid-19 mencapai 65 persen.

Namun, pihaknya mengakui di saat bersamaan juga menjadi tantangan bagi Pemkab Cirebon untuk terus mendorong dan memfasilitasi para pelaku UMKM.

"PR besar untuk Pemkab Cirebon adalah membuat berbagai terobosan dalam mendorong dan memfasilitasi pengembangan UMKM," kata Yadi Wikarsa.

Ia menyampaikan, jika sumber daya manusia (SDM) dan anggaran pengembangan UMKM terbatas maka solusinya adalah kolaborasi secara pentahelix.

Salah satunya kolaborasi akademisi dari Forum Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi IAI IKAPd Wilayah DKI Jakarta dan Pemkab Cirebon dalam kegiatan kali ini.

"Ini kolaborasi pentahelix sesungguhnya, karena dari kalangan akademisi berbagi ilmu dengan pelaku UMKM untuk penguatan kualitas dan produksinya," ujar Yadi Wikarsa.

Sementara Koordinator Pelakssana Pengabdian Masyarakat Forum Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi Kompartemen Akuntan Pendidik Wilayah DKI Jakarta, Laila Fujianti, mengatakan, terdapat berbagai materi yang disampaikan dalam kegiatan kali ini.

Di antaranya, perencanaan dan pencatatan kas, menghitung pajak sesuai UU Perpajakan UMKM, strategi penjualan produk, pemasaran produk di era digital, serta lainnya.

"Kami juga siap memfasilitasi para pelaku UMKM batik di Desa Kalitengah untuk berkonsultasi mengenai pencatatan kas hingga pengembangan bisnisnya," kata Laila Fujianti. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved