Momentum Hari Koperasi, Ketua DPD PDIP Jabar Dorong Pemerintah Fokus Gerakan Ekonomi Kerakyatan

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, mendorong pemerintah untuk menjadikan koperasi sebagai gerakan ekonomi kerakyatan.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, mendorong pemerintah untuk menjadikan koperasi sebagai gerakan ekonomi kerakyatan.

Tentu melalui kebijakan tentang perlindungan dan pemberdayaan koperasi yang semestinya mendapat akses ke program-program ekonomi. Sehingga program pendidikan, pelatihan, dan pendampingan dari pemerintah lebih banyak dilakukan oleh seluruh tingkatan pemerintah.

Bangsa Indonesia, kata Ono, masih mempunyai pekerjaan rumah yang besar untuk menghadirkan ekonomi yang berdiri di atas kaki sendiri sesuai dengan ekonomi Pancasila, ekonomi gotong royong, dan kekeluargaan.

Hari Koperasi jatuh setiap 12 Juli.

Baca juga: PDI Perjuangan Jabar Salurkan 14 Ekor Sapi Kurban untuk Pesantren, Kader, Hingga Masyarakat

Ono pun menilai bahwa koperasi dapat mewujudkan cita-cita tadi dan dia pun merasa masih banyak tantangan dalam koperasi.

"Banyak yang mulai berpikir jika koperasi itu kumpulan modal dari seharusnya memiliki prinsip kumpulan orang," katanya, Rabu (12/7/2023) di Bandung.

Ono yang juga merupakan penasihat Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) mengatakan, koperasi sejatinya sebagai alat dalam membentuk dan membangun rakyat yang mempunyai kepedulian terhadap kesejahteraan rakyat secara ekonomi maupun sosial yang terkadang masih mengabaikan hak-hak anggotanya.

Baca juga: 40 Kata-kata Ucapan Selamat Hari Koperasi Nasional 2023 ke-76, Cocok untuk Caption Media Sosial

"Banyak yang menggunakan koperasi sebagai kedok untuk memperkaya diri sendiri. Jadi, sudah waktunya pemerintah fokus untuk bisa mendorong koperasi sebagai gerakan ekonomi kerakyatan dan meminta agar koperasi diberikan akses supaya memiliki core bussines yang sesuai kepentingan anggotanya, misal koperasi petani yang mendapat akses untuk menjadi distributor atau kios pupuk atau obat-obatan. Lalu, ada pula koperasi simpan pinjam harusnya diberikan akses untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR)," ujarnya.

Koperasi lainnya, adalah koperasi nelayan yang mestinya diberikan akses mengelola tempat pelelangan ikan dan menjual bahan bakar minyak.

Dia berharap di HUT koperasi ini semua kembali mempunyai komitmen untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat secara ekonomi melalui koperasi. (*) 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved