Duda Muda di TasikmalayaTewas Gantung Diri di Kamar, Diduga Rindu Ingin Bertemu Anak Kandungnya

"Dari hasil identifikasi serta visum dokter, korban meninggal akibat gantung diri. Pihak keluarga sudah ikhlas menerima kejadian itu"

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Adityas Annas Azhari
istimewa Polres Tasikmalaya Kota
Kanit Inafis, Aiptu H Dede Nurjalil (kiri), bersama tim memulasara jenazah korban tewas tergantung didampingi seorang pemuka agama di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (12/07/23) siang. 

TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Diduga rindu bertemu dua anak kandungnya, seorang duda muda ditemukan tewas tergantung pada seutas kain.

Korban, KK (33), ditemukan menggantung di kamar rumah seorang warga di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (12/07/23) siang.

Kapolsek Rajapolah, AKP Iwan Sujarwo, mengungkapkan, jasad korban ditemukan di rumah yang sedang direnovasi.

"Para pekerja kaget, saat membuka kamar yang terkunci ada tubuh pria tergantung," ujar Iwan.

Baca juga: Tugu Koperasi Indonesia di Tasikmalaya, Cikal Bakal Sejarah Kelahiran dan Kongres Pertama Digelar

Jajaran Polsek Rajapolah bersama Tim Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota yang tiba di lokasi segera mengevakuasi tubuh korban.

Kondisi jasad sudah mengeluarkan bau tak sedap, diduga tewas sejak beberapa hari lalu di dalam kamar terkunci.

"Dari hasil identifikasi serta visum dokter, korban meninggal akibat gantung diri. Pihak keluarga sudah ikhlas menerima kejadian itu," kata Iwan.

Baca juga: Puluhan Makam Korban Covid-19 di TPU Aisha Rashida Kota Tasikmalaya Ambles

Kepala Desa Sukaraja, Asep Nandang, mengungkapkan, korban sudah sekitar satu tahun mengalami depresi.

"Pernah dirawat di sebuah yayasan di Sumedang. Setelah membaik, kembali pulang," kata Asep.

Ia menuturkan, korban pernah curhat ke tetangga merasa rindu ingin bertemu dua buah hatinya yang kini bersama mantan istrinya.

Baca juga: Aksi Bobol Uang Nasabah Modus Ganjal Kartu ATM Terjadi Lagi di Tasikmalaya, Uang Rp 150 Juta Lenyap

"Korban memang sudah lama bercerai dan kedua anaknya hidup bersama ibu kandungnya," ujar Asep.

Korban pun sempat menyatakan ingin mengakhiri hidupnya, dan dinasehati tetangga untuk tabah dan sabar.

Bagi tim Inafis, mengevakuasi jasad dengan kondisi seperti itu, sudah tak terhitung dilakukan.

Baca juga: KRONOLOGI Kakak Ipar Habisi Anak 14 Tahun di Karawang Lalu Dibuat Siasat Seperti Mati Gantung Diri

Namun kali ini Tim Inafis tak hanya mengevakuasi, tapi juga memulasara jenazah korban yang mulai membusuk.

Didampingi seorang pemuka agama, Tim Inafis memindahkan jasad yang sudah dimasukkan ke kantung jenazah ke hamparan kain kafan yang sudah dipersiakan.

Kapolsek Rajapolah, AKP Iwan Sujarwo, mengatakan, setelah menerima laporan dari warga, pihaknya bersama Tim Inafis menuju lokasi.

Baca juga: Menderita Penyakit Saraf, Pria Paruh Baya Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kampung Cihaur

Upaya menurunan jasad korban yang mulai membusuk itu pun dilakukan. Setelah berada di bawah langsung dimasukkan ke kantung jenazah untuk dibawa ke rumah duka.

Pemulasaraan dilakukan hingga jasad korban dibungkus kain kafan untuk ditangani lebih lanjut hingga proses pemakaman. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved