Pemilu 2024

Sosok Yenny Wahid Putri Gus Dur yang Masuk Bursa Bakal Cawapres Anies Baswedan, Ini Rekam Jejaknya

Putri Presiden RI ke-4 Gus Dur, Yenny Wahid dilirik Partai Demokrat untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai cacawapres di Pemilu 2024.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Tribunnews/Jeprima
Putri Presiden RI ke-4 Gus Dur, Yenny Wahid dilirik Partai Demokrat untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai cacawapres di Pemilu 2024. 

TRIBUNJABAR.ID - Putri Presiden Republik Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid dilirik Partai Demokrat untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024.

Hal itu dikatakan oleh Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie.

Effendie mengklaim bahwa Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal sepakat jika Anies Baswedan memilih Yenny Wahid sebagai bakal cawapres.

Terlebih karena Yenny Wahid sudah diusulkan sejak lama oleh tiga partai politik (parpol) di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"PKS yang penting wakilnya dari NU (Nahdlatul Ulama) itu sejak awal. Kemudian, Demokrat sendiri itu menyebutkan nama Yenny sebagai salah satu usulan jadi cawapres Anies," ujar Effendi dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Partai demokrat, Benny K Harman juga membenarkan hal tersebut.

"Banyak usulan. Usulan kan banyak yang itu tadi. Yang lain usul Yenny Wahid, yang lain usul Mba Khofifah, yang lain usul mantan Gubernur Jawa Barat, yang lain usul mas AHY. Ya kita serahkan kepada Mas Anies," ujar Benny saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Partai Demokrat Sebut Yenny Wahid Sosok Cawapres Potensial Dampingi Anies, PKS: Nanti Kita Lihat

Lantas seperti apa sosok Yenny Wahid?

Sosok Yenny Wahid

Pemilik nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh ini lahir di Jombang, 29 Oktober 1974.

Ia merupakan putri kedua dari pasangan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Sinta Nuriyah.

Pada 15 Oktober 2009, Yenny Wahid menikah dengan Dhorir Faris.

Dari pernikahan tersebut Yenny Wahid memiliki tiga putri.

Pendidikan

Pada 1992 Yenny Wahid menamatkan sekolahnya dari SMA Negeri 28 Jakarta.

Setelah lulus, Yenny Wahid melanjutkan pendidikannya di bidang studi Psikologi Universitas Indonesia.

Kemudian Gus Dur menyarankan Yenny Wahid untuk keluar dari Universitas Indonesia yang diikuti olehnya.

Direktur The Wahid Foundation, Zannuba Afifah Chafsoh Wahid atau dikenal sebagai Yenny Wahid, saat diwawancarai TribunJabar.id, di IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Rabu (22/6/2022). Yenny mengatakan orang yang pada berbagai survei namanya tidak
Direktur The Wahid Foundation, Zannuba Afifah Chafsoh Wahid atau dikenal sebagai Yenny Wahid, saat diwawancarai TribunJabar.id, di IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Rabu (22/6/2022). Yenny mengatakan orang yang pada berbagai survei namanya tidak "ngangkat" jangan terlalu percaya diri nyapres. (Tribun Jabar)

Selanjutnya Yenny Wahid melanjutkan studinya di Jurusan Visual Universitas Trisakti.

Setelah itu Yenny Wahid meraih gelar Master Public Administration dari Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.

Karier

Setelah lulus dari Universitas Trisakti, Yenny Wahid memulai kariernya sebagai wartawan.

Pada sekitar tahun 1997 dan 1999, Yenny Wahid terjun menjadi reporter di Timor-Timur dan Aceh sebagai koresponden koran terbitan Australia, The Sydney Morning Herald dan The Age (Melbourne).

Liputan Yenny Wahid terkait Timor Timur tersebut kemudian mendapatkan anugrah Walkley Award.

Baca juga: NasDem Pastikan PKS dan Demokrat Sudah Tahu Siapa Calon Wakil Presiden Pilihan Anies Baswedan

Dalam perjalanannya sebagai wartawan juga Yenny Wahid pernah sampai ditodong senjata kala Reformasi 1998.

Ia pernah ditodong senjata oleh oknum anggota ABRI yang sedang berusaha mensterilkan jalan lingkar Trisakti.

Karier Yenny Wahid sebagai wartawan kemudian terhenti ketika sang ayah naik menjadi presiden RI ke-4.

Saat itu Yenny Wahid selalu mendampingi kemanapun Gus Dur pergi dengan posisis Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.

Pada 2004 dimana Yenny Wahid baru saja menyelesaikan studinya di Harvard, ia kembali ke Indonesia.

Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono juga sempat menjabat sebagai staf khusus bidang komunikasi politik selama satu tahun.

Kemudian Yenny Wahid mengundurkan diri dari jabatan tersebut.

Saat itu Yenny Wahid juga menjabat sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2005-2010. Namun ia diberhentikan pada 2008.

Selesai dengan PKB, Yenny Wahid mendirikan partai politik sendiri dengan nama Partai Kedaulatan Bangsa (PKB) dan menjabat sebagai ketua umum selama 2008–2012.

Kemudian pada 2012, PKB melebur bersama Partai Indonesia Baru (PIB) menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

Lagi-lagi, Yenny Wahid ditetapkan sebagai ketua umum.

Sejak 2014, Yenny menjabat sebagai Direktur The Wahid Institute, organisasi yang dia dirikan bersama sang ayah dan beberapa tokoh lainnya.

Pada Januari 2020, Yenny Wahid ditunjuk sebagai Komisaris Independen Garuda Indonesia sebagai perwakilan publik.

Satu tahun menjabat, Yenny Wahid mundur dari posisinya itu dengan alasan kondisi keuangan yang sangat sulit.

Yenny Wahid pernah menerima penghargaan Young Global Leader oleh World Economic Forum, bersanding dengan sejumlah tokoh seperti Mark Zuckerberg dan Tiger Woods pada 2009.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved