Persib Bandung

AWAS, Pembawa Flare Bakal Tak Bisa Lagi Beli Tiket Persib Bandung, NIK-nya Dicatat, Bobotoh Setuju

ersib Bandung akan bertindak tegas dengan memblokir penonton yang membawa flare dan benda-benda terlarang

Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Ravianto
Tribun Jabar
Aksi penyalaan flare oleh suporter Persib di tribun Utara Stadion GBLA Kota Bandung pada laga Persib Bandung kontra Persikabo 1973, Sabtu (15/4/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung akan bertindak tegas dengan memblokir penonton yang membawa flare dan benda-benda terlarang ke dalam stadion saat kompetisi Liga 1 2023/2024.

Pemblokiran tersebut merupakan tindakan tegas dari Persib Bandung dan kepolisian untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan saat pertandingan berlangsung di dalam stadion.

Apabila nanti terbukti ada penonton yang nekat membawa flare atau benda-benda terlarang, maka dirinya langsung dicatat nomor induk kependudukannya (NIK) sehingga tidak bisa lagi membeli tiket pertandingan Persib.

Menanggapi kebijakan tersebut, bobotoh geulis asal Kota Bogor Vini Azharina (23) mengungkapkan, dirinya sangat setuju dengan kebijakan Persib yang memblokir semua penonton yang bermasalah. 

Menurutnya hal itu dapat membuat pelaku mengurungkan niatnya untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan di dalam stadion. 

"Tentu saya sebagai wanita yang suka ke stadion, sangat setuju dengan kebijakan itu. Apalagi kalau masalahnya dengan flare, saya pasti dukung. Tidak boleh ada asap di dalam stadion, entah itu rokok ataupun lainnya."

Dua pemain Persib Bandung, Rachmat Irianto dan kiper Fitrul Dwi Rustapa, pasrah laga melawan PSS Sleman diberhentikan sementara akibat asap flare di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Minggu (25/6/2023). 
Dua pemain Persib Bandung, Rachmat Irianto dan kiper Fitrul Dwi Rustapa, pasrah laga melawan PSS Sleman diberhentikan sementara akibat asap flare di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Minggu (25/6/2023).  (Istimewa)

"Menurut saya pribadi, asap flare sangat berbahaya, terutama kepada penonton lainnya yang tidak tau apa-apa. Asap flare sama saja seperti gas air mata, merusak kesehatan, jadi saya dukung sepenuh hati," ucapnya kepada Tribunjabar.id, Senin (26/6/2023). 

Selain Vini, bobotoh lainnya asal Kota Sukabumi Mitha Faradilla (26), mengungkapkan dukungannya kepada kebijakan Persib yang blokir oknum penonton yang membawa benda-benda terlarang.

Namun menurutnya, memblokir NIK saja tidak membuat oknum penonton yang bermasalah tersebut menjadi jera atas perbuatan. 

Baca juga: Fakta Persib Bandung vs PSS Sleman, Lagi-lagi Flare, Luis Milla Kantongi Modal Bagus Lawan Madura

"Kalau misalnya NIK pelaku nanti diblokir, apakah dia masih bisa menggunakan NIK lainnya untuk membeli tiket pertandingan?"

"Kalau bisa sama saja bohong. Menurut saya, alangkah baiknya kebijakan tersebut didukung juga dengan teknologinya, seperti ada scan wajah di pintu atau gerbang stadion. Jadi pelaku tidak bisa masuk, walaupun pakai NIK orang lain. Karena selama ini yang saya tau, mau pengguna tiketnya sesuai atau tidak, tetep saja yang punya tiket pasti bisa masuk," jelas Mitha. 

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada pihak Persib dan kepolisian untuk lebih ditingkatkan kembali hukumannya kepada para penonton yang bermasalah. 

"Mungkin harapan dari saya, Persib atau pihak kepolisian bisa lebih mengantisipasi celah-celah kebijaksanaan itu. Terlepas dari efektif atau tidak, menurut saya pemblokiran itu bisa jadi peringatan ringan saja."

"Dan ketika oknum tersebut masih nekat masuk dan membawa barang-barang ada tindakan yang lebih berat lagi," tambahnya. 

Di sisi lain bobotoh geulis asal Bogor Silvina Airi (23) berharap, kebijakan pemblokiran tersebut bisa konsisten dilakukan Persib dan pihak kepolisian hingga kompetisi Liga 1 2023/2024 berakhir. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved