Pedagang Hewan Kurban di Soreang Menjerit, Biasanya Sudah Jual 20 Sapi Sekarang Baru Empat Ekor
Pedagang hewan kurban di Jalan Raya Soreang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, sepi pembeli.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pedagang hewan kurban di Jalan Raya Soreang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, sepi pembeli.
Kondisi ini jauh berbeda dengan Idul Adha pada tahun lalu.
Hal tersebut diakui Koswara (53) saat ditemui Tribun Jabar di lapak jualan hewan kurbannya, Senin (26/7/2023).
Koswara mengaku selalu berjualan hewan kurban di tempat tersebut. Dia biasanya mulai berjualan sebulan sebelum Idul Adha.
"Tahun ini sepi, jauh jika dibandingkan tahun lalu meski dulu itu ada PMK (penyakit mulut dan kuku)," kata Koswara.
Koswara sebelumnya menyangka jualan tahun ini akan lebih ramai.
"Ya kan, sekarang PMK sudah lewat Covid juga sudah lewat, nyangkanya bakal lebih laku, kenyataannya malah lebih sepi," ujar Koswara.
Koswara mengatakan, penurunan penjualan tahun ini sangat drastis.
"Mungkin, penurunannya mencapai 70 sampai 80 persen," kata Koswara.
Baca juga: 4 Cara Simpan Daging Kurban di Kulkas agar Bisa Awet 2-3 Bulan, Kondisi Masih Aman untuk Dimasak
Di lapak jualan hewan kurban Koswara, di bagian depan terlihat domba berderet. Dia menyimpan sapi di bagian dalam atau belakang.
"Biasanya hingga H-3 Idul Adha seperti sekarang sapi sudah laku 20 ekor lebih, sekarang baru laku empat ekor. Kalau domba biasanya sudah laku 100 ekor lebih, sekarang baru 20 ekor," ujarnya.
Dia menjelaskan satu domba dijual mulai Rp 4 juta hinga Rp 6 juta lebih, tergantung ukuran.
"Untuk sapi harganya mulai Rp 22,5 juta hingga Rp 60 juta, tergantung besarnya," tuturnya.
Kata Koswara jumlah kambing yang ada di lapaknya sekitar 40 ekor dan sapi 30 ekor.
Baca juga: Contoh Sambutan Singkat Ketua Panitia Kurban Penuh Makna, Sampaikan Saat Hari Raya Idul Adha 2023
Mengenai kesehatan kambil dan sapi yang dia jual, tak perlu dikhawatirkan kesehatannya. Sebab, semua hewan yang dijual sudah dinyatakan sehat oleh Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.
"Pas pertama buka lapak juga sudah ada dari dinas yang datang memeriksanya. Apalagi ini kan dekat ke pemda," ujarnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.