Bulan Bung Karno
Mengunjungi Rumah Inggit yang Pernah Ditempati Bersama Bung Karno, Saksi Lahirnya PNI dan Lulus ITB
Rumah Inggit Garnasih merupakan bangunan cagar budaya, heritage yang memiliki nilai sejarah karena rumah yang berada di Jalan Ciateul ini ditempati
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rumah Inggit Garnasih merupakan bangunan cagar budaya, heritage yang memiliki nilai sejarah karena rumah yang berada di Jalan Ciateul ini ditempati oleh Inggit Garnasih dan Soekarno sejak tahun 1926 sampai dengan pertengahan 1934.
Dari tampak luar, bangunan tua ini terlihat begitu berbeda dengan bangunan sekitarnya karena sudah tidak ada lagi bangunan rumah tua, karena didominasi oleh bangunan tempat usaha.
Inggit Garnasih adalah sosok wanita Sunda yang mendampingi Soekarno sebagai istri, kawan, sekaligus Ibu dalam perjuangannya mencapai Indonesia merdeka selama 20 tahun (1923-1943).
Juru Pelihara Rumah Inggit Garnasih, Jajang Ruhyat mengatakan di rumah ini banyak terjadi sejarah akan perjalanan Inggit Garnasih dan Soekarno.

"Rumah ini pada 1926 menjadi saksi bisu Bung Karno lulus dari Technische Hoogeschool (THS) di Bandung yang sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Lalu pada 1927 lahir Perkumpulan Nasional Indonesia (PNI) pada 1928 dan menjadi tamu kehormatan maka lahir Sumpah Pemuda," ujar Jajang saat ditemui, Jumat (23/6/2023).
Baca juga: Rumah Karya Bung Karno di Jalan Kasim Kota Bandung Masih Berdiri Berderet dan Tampak Tak Berubah
Pada tahun 1929, Jajang menuturkan Soekarno juga diundang ke Yogyakarta untuk pidato politik, lalu ditangkap Belanda dan dibawa langsung ke Bandung dan dipenjara di Banceuy selama 1 tahun 2 bulan.
Jajang mengatakan rumah ini sudah menjadi bangunan kedua karena dahulu ketika Inggit Garnasih dan Soekarno membeli rumah ini masih dalam bentuk rumah panggung.
"Karena Bung Karno harus diasingkan, rumah ini dijual dan dijadikan uang bekal di pengasingan. Namun tanah ini kembali lagi kepada Ibu Inggit pada 1949 dari hasil perkumpulan kawan-kawan perjuangan untuk membelikan rumah untuk Inggit," tuturnya.
Pada saat itu, Inggit sempat ditanya mau rumah dimana dan ia justru memilih untuk rumah dan tanah yang pernah ia tempati bersama Soekarno.

"Saat itu dia bilang saya ingin menghabiskan masa hidup saya dengan kenangan indah waktu masih dengan Bung Karno," ucapnya.
Di Rumah Inggit Garnasih ini pengunjung bisa melihat rekam jejak foto-foto Inggit Garnasih dan Soekarno yang masih terpajang rapi.
Baca juga: Mengenang 122 Tahun Bung Karno di Gedung Indonesia Menggugat, dari Buku Hingga Barang Peninggalan
Suasana rumah yang mungil namun tetap hangat ini begitu indah dengan momen-momen yang diabadikan melalui potret kebersamaan mereka.
Di rumah inilah Inggit Garnasih menghabiskan sisa umurnya dan berpulang pada 13 April 1984 di umur 96 tahun. (*)
Silakan baca berita terbaru Tribunjabar.id lainnya, klik GoogleNews
Jejak Karya Soekarno di Bandung, Gaya Arsitekturnya Dipengaruhi Rasa Nasionalisme |
![]() |
---|
Megawati Sindir Partai-partai yang Hadir di Bulan Bung Karno: Mau Ikut Boleh, Tidak Ga Apa-apa |
![]() |
---|
Sejarah Berulang, Ganjar Pranowo Lakukan Apa yang Dilakukan Jokowi 10 Tahun Lalu |
![]() |
---|
Puncak Peringatan Bulan Bung Karno, Babancong Garut Pernah Jadi Tempat Pidato Sang Proklamator |
![]() |
---|
Pidato Puan Maharani Berapi-api, Kisahkan Seokarno, Puji Megawati dan Jokowi, Ajak Menangkan Ganjar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.