Di Ciamis, 1.500 Ekor Ayam Gosong setelah Drum untuk Pemanas Kandang Malah Mengenai Atap Peternakan

Sebanyak 1.500 ekor anak ayam ras pedaging jenis broiler (BR) usia 10 hari yang terjebak kobaran api dalam kandang, mati gosong jadi abu.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
Dok Kades Bangbayang/Asep Riki Dermawan
Kandang ayam milik Empud (48) di Blok Sawah Cisaer Dusun Bangbayang Kidul Rt 04 RW 13 Desa Bangbayang Cipaku Ciamis ludes diamuk si jago merah Jumat (23/6) pukul 09.00 siang. Sebanyak 1.500 ekor anak ayam broiler (BR) bergelimpangan jadi bangkai, gosong terbakar (foto dan video Dok Kades Bangbayang/Asep Riki Dermawan) 

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Kandang ayam milik Empud (48) di Blok Sawah Cisaer Dusun Bangbayang Kidul Rt 04 RW 13 Desa Bangbayang Cipaku Ciamis diamuk si jago merah Jumat (23/6) pukul 09.00 siang.

Sebanyak 1.500 ekor anak ayam ras pedaging jenis broiler (BR) usia 10 hari yang terjebak kobaran api dalam kandang, mati gosong jadi abu.

“Sementara beberapa karung berisi pakan ayam berhasil diselamatkan. Sebagian ada yang terbakar,” ujar Kades Bangbayang Asep Riki Dermawan kepada Tribun  Jumat (23/6).

 Sementara asal api katanya diduga dari oven (tungku)  untuk pemanas suhu kandang yang merembet ke bagian atap kandang.

“Api cukup cepat merembetnya karena material bangunan kandang terbuat dari bambu dan kayu,” katanya.

Biasanya kandang yang sudah diisi DOC (day old chick), anak ayam umur sehari, dilakukan pemanasan suhu kandang agar DOC tidak sampai kedinginan dan kestabilan suhu kandang terjaga.

Untuk menjaga suhu kandang tetap hangat tersebut peternak biasanya menggunakan tungku pemanas berupa drum yang dibolong bagian atasnya dan dinding sampingnya diberi lobang.

Bahan bakar berupa suluh (kayu bakar) di masukkan ke dalam drum kemudian dibakar jadi api unggun.

“Tadi setelah openannya dinyalakan kayu bakar, Nanang (yang jaga kandang) pulang dulu ke rumah. Ditinggal sekitar 20 menit, api sudah berkobar makan bagian atap,” jelas Kades Bangbayang, Asep Riki Dermawan.

Menurut Kades Asep Riki, api dari openan tidak merembet ke samping. Tapi malah ke atas . Mungkin karena nyala api dalam drum cukup besar sehingga panasnya ke atas dan merembet ke bagian para dan atap.

“Kebtulan waktu kejadian  ada warga yang lewat. Pak Sobarna yang mau ke sawah, melihat api sudah berkobar dari atap kandang ayam Kang Empud tersebut,” imbuhnya.

Mengetahui kejadian tersebut ada warga yang berinisiatif cepat-cepat mengumumkannya  lewat toa masjid sehingga warga berdatangan ke lokasi.

Warga yang berdatangan ke lokasi memadamkan api dengan peralatan se adanya. Seperti ember, baskom dan wadah lainnya.

Warga yang berdatangan cukup banyak, sementara lokasi kandang yang terbakar dekat kolam sehingga proses pemadaman kobaran api berlangsung cepat ramai-ramai oleh warga.

“Sekitar 20 menit atau setengah jam kobaran api berhasil dipadamkan warga. Tapi bagian kandang yang ada anak ayamnya terlanjur ludes. Sebanyak 1.500 ekor anak ayam BR usia 10 hari hangus. Mati bergelimpangan,” ungkap Kades Bangbayang, Asep Riki Dermawan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved