Dedi Mulyadi Akhirnya Blak-blakan Alasan Gabung Gerindra, Cerita soal Peristiwa Patung 2016

TRIBUNJABAR.ID, LEMBANG - Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengungkap alasan keluar dari Partai Golkar lalu bergabung partai Gerindra.

Satu di antaranya Dedi telah lama kagum dengan sosok Prabowo Subianto, eks Danjen Kopassus.

Dedi mengungkapkan kekagumannya tersebut juga telah berlangsung saat Ia masih mengenyam pendidikan di bangku SMA.

Saat itu, dia punya mimpi Prabowo menjadi Panglima TNI.

"Saya juga lama mengagumi Pak Prabowo sejak SMA saya dulu itu punya mimpi. Pak Prabowo jadi panglima TNI Pak Habibie jadi presiden itu mimpi saya waktu SMA," kata Dedi di Koramil 0912/Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (16/6/2023).

Namun, lanjut Dedi, mimpinya itu tidak pernah menjadi kesampaian. Oleh karena itu, Ia kini fokus untuk dapat memenangkan Prabowo Subianto menjadi presiden RI di Pilpres 2024 mendatang.

"Saya ingin berkontribusi secara langsung pada Pak Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024," jelas Dedi.

Selain itu, Dedi juga menyatakan alasannya gabung partai Gerindra karena memiliki kedekatan dengan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.

Saat itu, Ia yang menjabat Bupati Purwakarta dihadapkan masalah sejumlah patung dirobohkan oleh massa tertentu pada 2016 lalu.

"Waktu itu saya jadi Bupati Purwakarta kan tau ada peristiwa perobohan patung-patung, dan satu-satunya tokoh yang datang itu adalah Pak Hashim," jelasnya.

"Dari Inggris terbang ke Indonesia untuk memberikan dukungan agar saya tidak kecil hati terus memiliki spirit untuk memperjuangkan nilai-nilai keIndonesiaan di setiap daerah dan juga nilai-nilai kebudayaan," sambugnya.(Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim)