Sapi Markoci di Bandung Terpilih Jadi Hewan Kurban Jokowi, Sang Pemilik Bangga, Ungkap Pakannya

Markoci merupakan sapi jenis limosin berbobot 1 ton 10 kilogram. Sapi ini pada H-2 Iduladha akan dikirim ke Istana Kepresidenan Bogor.

TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD NANDRI PRILATAMA
Markoci, sapi jenis limosin berbobot sekitar 1 ton 10 kilogram milik Vandri Dwitama dari Dwi Sejahtera Perkasa (DSP) Farm terpilih seleksi untuk sapi kurban Presiden RI, Joko Widodo. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengaku senang atas dipercayanya salahsatu penyedia hewan ternak kurban dari Kota Bandung untuk kurban Presiden RI, Joko Widodo.

Dwi Sejahtera Perkasa (DSP) Farm menjadi satu dari tujuh yang terpilih sebagai penyedia kurban hewan sapi Presiden Jokowi. Gin Gin mengatakan ada 150 peternak di Bandung yang diajukan dan terpilihlah DSP Farm ini dengan seleksi yang ketat.

"Ya (seleksi) sangat ketat dengan syarat mengikat, misal bobot, ketinggian, lebar bahu, kelengkapan vaksin, dan lainnya. Beratnya itu harus pas 1 ton syaratnya atau minimal 85 kuintal. Dan Markoci ini bobotnya sudah memenuhi. Harga pun dikisaran Rp 85-90 juta," katanya di lokasi peternakan DSP Farm di Jalan Palintang, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Kamis (15/6/2023).

Markoci ini dinamakan oleh sang pemiliknya bernama Vandri Dwitama. Markoci merupakan sapi jenis limosin berbobot 1 ton 10 kilogram. Sapi ini pada H-2 Iduladha akan dikirim ke Istana Kepresidenan Bogor.

Baca juga: Markoci, Sapi Kurban dari Kab Bandung Pilihan Presiden Berbobot 1 Ton Siap Dikirim ke Istana Bogor

"Sapi ini awalnya saya membeli dari peternak di wilayah Sumedang awal 2023 dengan berat 820 kilogram dan kami membesarkannya sampai enggak menyangka bisa terpilih untuk menjadi wakil salah satu sapi seleksi kurban pak Jokowi. Sekarang dia berusia empat tahun," ujarnya.

Tahun lalu, Vandri menyebut, sempat menjual sapi berjenis simental ke artis Baim Wong. Sapi Markoci yang akan dikirim ke Istana Bogor ini, kata Vandri, ditargetkan bisa mencapai berat maksimal sampai dikirim ke sana, yaitu seberat 1 ton 60 kilogram.

"Insya Allah kami bisa mencapai bobot sapi seberat itu. Pakannya pun kami berikan konsentrat 12 kilogram per hari, singkong 5 kilogram per hari, ampas singkong sepuasnya, dan jerami," katanya.

Dinamakan Markoci, Vandri menyebut, karena sempat demam anaknya Raffi Ahmad, Rayyanza yang dipanggil Cipung lantaran adanya Markono dan Markoci. Sapi Markoci ini, lanjutnya, sudah menjalani vaksin PMK dua kali dan sempat menjalani cek darah juga urin.

"Seleksi ini benar-benar ketat. Sapinya dalam kondisi sehat. Harga kisaran sekitar Rp 100 jutaan untuk berat satu ton. Kami pun stok masih ada 10 ekor yang berbobot satu ton dengan beragam jenis. Jadi, bagi siapa yang hendak mencari sapi untuk kurban bisa pula ke DSP Farm, apalagi sapi besar itu tengah langka," katanya.

Sapi untuk presiden ini, Vandri mengaku perlu ada pengecekan lab dari darahnya, kotorannya, hingga urin dan air liurnya. Kemudian, untuk menunggu hasilnya pun sekitar tiga minggu untuk mendapatkan kepastian.

"Awalnya dari DKPP Kota Bandung yang mengajukan mana saja yang layak masuk seleksi. Dan kami diberi kabar dan mengikuti tahapan untuk sapi presiden ini. Kami juga menjual hewan ternak bagi ekonomi kecil dan ada pula domba tangkas, pedaging, juga kurban," ujarnya.

Baca juga: Markoci, Sapi Kurban dari Kab Bandung Pilihan Presiden Berbobot 1 Ton Siap Dikirim ke Istana Bogor

Vandri menjelaskan, awal menjadi peternak sejak 2010 dengan diawali beternak domba. Sedangkan untuk ternak sapi dimulai sejak 2015. Pegawai yang ada di DSP Farm pun rata-rata di bawah usia 35 tahun.

"Kami merasa bersyukur untuk sapi presiden ini menjadi pengalaman pertama kami (DSP Farm) dan juga Kota Bandung untuk sapi kurban presiden," ucapnya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved