Sambil Menahan Sakit, TKW Indramayu di Arab Saudi Ini Kirim Video Minta Tolong Ingin Dipulangkan

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Nasib memilukan dialami Mulyati (38), warga Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang terjebak dalam penampungan di Arab Saudi.

Kondisinya pun mengkhawatirkan, Mulyati menderita sakit pernapasan. Ia sering sesak napas dan batuk-batuk.

Pada kesempatan itu, Mulyati secara sembunyi-sembunyi mencoba merekam dirinya menggunakan ponsel milik temannya.

Dengan suara parau, Mulyati meminta tolong untuk dipulangkan. Ia sangat berharap bisa kembali ke Indonesia.

Belakangan diketahui Mulyati adalah korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Ia dijual ke negara Timur Tengah melalui jalur ilegal.

Sudah sekitar 1 tahun lamanya Mulyati berada di Arab Saudi.

Karena kondisinya yang sakit, warga Indramayu itu juga tidak bekerja.

"Saya di sini dalam keadaan sakit, saya mau minta pulang," ujar dia melalui rekaman video berdurasi 32 detik yang diterima Tribuncirebon.com, Selasa (13/6/2023).

Suami Mulyati, Solikin (40) yang mengetahui kondisi istrinya tersebut, mengaku sangat khawatir.

Apalagi, ia tidak bisa mengetahui kondisi Mulyati secara rutin karena ponsel milik istrinya itu disita oleh pihak agensi.

Didampingi Garda BMI Indramayu, Solikin pun mengadukan kasus yang dialami istrinya ke BP2MI dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Solikin sangat berharap, istrinya tersebut secepatnya bisa dipulangkan.

"Harapannya pengin dipulangkan saja, kasihan. Di sana juga kondisinya sakit gak kerja," ujar dia.

Di sisi lain, Solikin menceritakan, istrinya berangkat ke Arab Saudi berawal dari ajakan kenalannya.

Dengan niatan ingin membantu ekonomi keluarga, Mulyati memang berkeinginan bekerja ke luar negeri.

Saat itu, ia berharap bisa bekerja ke negara di wilayah Asia.

"Tapi kata sponsornya itu yang Asia tutup, adanya di Timur Tengah," ujar dia.

Solikin sendiri sebenarnya sempat bertanya kepada pihak sponsor apakah keberangkatan istrinya bekerja ke luar negeri tersebut resmi atau tidak.

Namun, pihak sponsor menipu korban dan menyebut keberangkatan tersebut resmi.

"Saya bilang asal jangan ilegal, tapi bilangnya sponsor iya benar (resmi). Ternyata tau-taunya kayak begini," ujar dia.

"Saya memohon sekali kepada pemerintah untuk bisa memulangkan istri saya ke Indonesia, kasihan istri saya lagi sakit," ujar dia. (*)