Mulianya Tindakan Bripka Erik Bhabinkamtibmas di Subang Ini, Bertahun-tahun Rawat ODGJ Tanpa Pamrih

Bhabinkamtibmas Desa Cinta Mekar Kecamatan Sagalaherang tersebut memiliki jiwa sosial dan kemanusiaan yang tinggi untuk merawat ODGJ

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Ravianto
Tribunjabar.id / Ahya Nurdin
Bripka Erik Syafrudinsyam, Bhabinkamtibmas Desa Cinta Mekar Kecamatan Sagalaherang, Subang saat sedang memandikan pasien ODGJ. Foto : Tribunjabar.id / Ahya Nurdin 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Berhubungan dengan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bagi sebagian besar orang tentunya hal yang tak mungkin dilakukan, selain sosok ODGJ yang umumnya galak dan menakutkan, juga tak semua orang mampu merawat ODGJ.

Tapi lain halnya dengan Bripka Erik Syafrudinsyam, anggota Polsek Sagalaherang Polres Subang Jawa Barat tersebut dikenal masyarakat sebagai sosok polisi yang baik hati dan ikhlas merawat puluhan orang yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) yang dirawatnya di sebuah Pondok Pesantren.

Wakapolres Subang Kompol Satrio Prayogo didampingi Kapolsek Sagalaherang Iptu Irfan Taufik Firmansyah, saat mengunjungi Para ODGJ yang dirawat oleh Bripka Erik Syafrudinsyam (paling kanan).Dok Pribadi Bripka Erik Syafrudinsyam
Wakapolres Subang Kompol Satrio Prayogo didampingi Kapolsek Sagalaherang Iptu Irfan Taufik Firmansyah, saat mengunjungi Para ODGJ yang dirawat oleh Bripka Erik Syafrudinsyam (paling kanan).Dok Pribadi Bripka Erik Syafrudinsyam (Dok Pribadi Bripka Erik Syafrudinsyam)

Bhabinkamtibmas Desa Cinta Mekar Kecamatan Sagalaherang tersebut memiliki jiwa sosial dan kemanusiaan yang tinggi untuk merawat ODGJ yang datang dari berbagai daerah.

Bripka Erik Syafrudinsyam menilai, ODGJ adalah manusia yang membutuhkan uluran tangan, sehingga tidak sepantasnya dianggap menakutkan, justru harus diberikan perhatian lebih oleh kita sebagai manusia yang normal.

“Kalau kita mau dan mampu merawat mereka, kenapa tidak kita lakukan? mereka juga manusia jadi harus kita tolong dan perlakukan dengan baik agar mereka bisa sembuh dari gangguan jiwa yang membelenggunya," ujar Bripka Erik Syafrudinsyam, Selasa(13/6/2023).

Bripka Erik Syafrudinsyam saat mengajarkan ODGJ bercocok tanam
Bripka Erik Syafrudinsyam saat mengajarkan ODGJ bercocok tanam (ahya nurdin/tribun jabar)

Bripka Erik Syafrudinsyam mengaku merawat gelandangan hingga ODGJ sudah sejak 5 tahun silam dan mendapat dukungan penuh baik dari keluarga maupun dari pimpinan Polri dimana tempatnya bertugas.

“Saya anggota Bhabinkamtibmas, yang mana tugas Bhabinkamtibmas itu kan hadir di tengah-tengah masyarakat, termasuk salah satunya adalah membantu masyarakat yang mengalami gangguan jiwa ini," katanya

Bripka Erik Syafrudinsyam juga menjelaskan awalnya tertarik untuk merawat para ODGJ yang bagi sebagian orang dianggap menakutkan tersebut, karena merasa kasihan mereka harus hidup di jalanan, tak ada yang memberi makan, hingga makan minum nyari di tempat sampah.

"Awalnya merasa prihatin terhadap para ODGJ yang ada di jalanan. Setelah bertemu dengan teman-teman di pondok pesantren Yayasan Roudlatul Ullum II di Desa Cinta Mekar Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang, akhirnya saya menemukan solusi, dan sering membawa ODGJ di jalanan untuk menjalani perawatan di pondok pesantren ini," Jelas Bripka Erik Syafrudinsyam.

"Mereka saya tampung di Pondok Pesantren Yayasan Roudlotul Ullum II. Lokasinya emang jauh dari pusat keramaian, aksesnya juga cukup terjal menyusuri perkebunan sawit, Jalan berbatu, bercampur tanah liat, licin dan bagi yang tak biasa mungkin sangat berat untuk menemui para sahabat saya tersebut," imbuhnya.

Dalam kegiatan merawat ODGJ, Bripka Erik mengaku mulai dari memandikan hingga mengajarkan bekerja seperti bercocok tanam.

"Saya menganggap mereka sahabat bukan ODGJ dan saya memandikan satu-persatu sahabat saya ini di sungai setiap pagi dan sore. Setelah mandi pagi mereka saya ajak cara memakai baju yang benar, kemudian diajak sarapan pagi, setelah itu saya ajak ke kebun atau sawah untuk belajar mencangkul dan bercocok tanam," ungkapnya.

Ternyata kata Erik, para sahabat saya yang terkena gangguan jiwa tersebut, mereka senang diajak mencangkul dan bercocok tanam.

"Walaupun harus dengan kesabaran yang ekstra untuk mengajarkan mereka cara mencangkul dan menanam. Tapi lama kelamaan mereka bisa dan terlihat antusias dan begitu menikmati hingga akhirnya rekan-rekan ODGJ tersebut bisa mencangkul dan bercocok tanam," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved