Menjelang Iduladha Ratusan Hewan Ternak di Kabupaten Cirebon Terjangkit Penyakit Lato-lato

Ratusan hewan ternak di Kabupaten Cirebon terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau biasa disebut peternak penyakit lato-lato.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ilustrasi--- Pekerja memberi pakan hewan kurban di tempat penjualan hewan kurban Ar-Rayyan, Jalan Soekarno Hatta, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023). Menjelang Iduladha masyarakat diharapkan waspada akan penyebaran penyakit menular terhadap hewan kurban. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Ratusan hewan ternak di Kabupaten Cirebon terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau biasa disebut oleh peternak sebagai lato-lato.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Encus Suswaningsih, mengatakan hingga kini jumlah kasus lato-lato di Kabupaten Cirebon mencapai 451 ekor sapi.

Pihaknya mencatat kemunculan ternak terjangkit lato-lato di Kabupaten Cirebon kira-kira sejak awal Maret 2023 yang dimulai dari 83 ekor dan kini menjadi 451 ekor.

"Saat ini, dari jumlah tersebut terdapat 423 ternak yang masih sakit, dan seekor yang dipotong paksa," ujar Encus Suswaningsih saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Sabtu (10/6/2023).

Selain itu, menurut dia, sebanyak 27 ekor yang dinyatakan sembuh dan hingga kini dipastikan tidak ada kasus kematian hewan ternak akibat terjangkit lato-lato.

Ia mengatakan, lato-lato merupakan penyakit kulit infeksius pada hewan ternal yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV).

Virus tersebut bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae yang biasanya menyerang hewan ternak seperti sapi serta kerbau.

"Penyakit lato-lato juga biasanya menular secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, khususnya yang terkena infeksi," kata Encus Suswaningsih.

Namun, pihaknya mengimbau masyarakat tidak perlu panik, karena daging hewan ternak yang terjangkit lato-lato tetap bisa dikonsumsi.

Terlebih, di momen menjelang Iduladha seperti sekarang kebutuhan hewan ternak di Kabupaten Cirebon biasanya meningkat untuk dijadikan kurbanĀ 

"Tidak seperti PMK, penyakit lato-lato hanya menempel di kulit hewan ternak, sehingga dagingnya bisa dimakan," ujar Encus Suswaningsih. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved