Sopir Ambulans Tersinggung Disebut Sering Ugal-ugalan, Begini Tanggapan Warga Purwakarta

Ratusan supir ambulans desa yang berada di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Ratusan sopir ambulans saat datangi Kantor Dishub Purwakarta untuk minta klarifikasi atas beredarnya pesar suara yang menyebutkan supir ambulan ugal-ugalan oleh Kadishub Purwakarta, Jumat (2/6/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Ratusan supir ambulans desa yang berada di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Purwakarta, Jumat (2/6/2023) siang.

Mereka melakukan aksi tersebut karena diduga Kepala Dishub Purwakarta, Iwan Soeroso Soediro menyebutkan sopir ambulans desa berkendara secara ugal-ugalan melalui pesan suara atau voice note di WhatsApp.

Pesan suara tersebut beredar dikalangan supir ambulans se-Kabupaten Purwakarta, yang akhirnya mereka melakukan aksi unjuk rasa untuk meminta klarifikasi pihak Dinas Perhubungan.

Kadishub Purwakarta, Iwan Soeroso pun membenarkan adanya pesan suara yang menyebutkan bahwa ada oknum supir ambulans yang berkendara secara ugal-ugalan.

"Sesuai yang ada di voice note (pesan suara), jadi kejadiannya sekitar Selasa (27/5) malam lah pukul 20.30 WIB, saya lagi mantau anggota pas di Jalan Baru saya melihat lampu strobo mobil ambulans dari kejauhan, saya sudah ke pinggir tapi mobil ambulans itu bawa mobilnya zig-zag (berliku) dan memakan jalan orang hampir ke bahu jalan, saya hampir ketabrak padahal jalan lengang," ujar Iwan saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Jumat (2/6/2023).

Bagaimana tanggapan masyarakat Purwakarta merespon hal tersebut tentang pernyataan Kadishub Purwakarta yang menyebutkan supir ambulans yang desa ugal-ugalan?

Ratusan supir ambulan desa se-Kabupaten Purwakarta melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dishub Purwakarta, Jumat (2/6/2023).
Ratusan supir ambulan desa se-Kabupaten Purwakarta melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dishub Purwakarta, Jumat (2/6/2023). (deanza falevi/tribun jabar)

Dendi (28), warga Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta menyebutkan bahwa mobil ambulans merupakan kendaraan prioritas.

"Ambulan itu kendaraan prioritas, mau ada pasien atau tidak, mobil ambulans tetap harus diprioritaskan untuk diberikan jalan. Mungkin saat itu dalam kondisi darurat sehingga harus melakukan manuver jalan zig-zag seperti itu karena tidak ada yang memberikan jalan," ucap Dendi.

Hal serupa juga disampaikan oleh Yeti (28) warga Kelurahan Mulyamekar, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta. Ia mengatakan bahwa mobil ambulans itu harus diprioritaskan karena menyangkut banyak nyawa orang.

Baca juga: Warga Setuju Ambulans Dapat Prioritas di Jalan, tapi Sering Jengkel Jika Antar Perangkat Desa

"Iya, mobil ambulans itu kan kalau melintas pasti dalam keadaan darurat, pasti menyangkut nyawa seseorang. Jadi kalau melintas, mending di kasih jalan aja biar engga ugal-ugalan," ucapnya.

Menurutnya, mobil ambulans desa di Purwakarta memang kerap membawa pasien ke Rumah Sakit yang berada di perkotaan Purwakarta. Mengingat, di setiap desa yang ada di Purwakarta belum memiliki rumah sakit.

"Iya kaya orang tua yang berada di Desa Panyindangan, mereka kalau sakit dan perlu ke rumah sakit pasti dianter pakai ambulans desa. Karena di setiap desa kan masih ada yang peralatan medisnya belum lengkap, jadi harus dilarikan ke RSUD atau rumah sakit yang bagus," katanya.

Namun, hal berbeda disampaikan oleh Pujo (36) warga Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta. Ia menyampaikan bahwa sejumlah ambulans desa terlihat mengantar perangkat desa untuk menjalani kegiatan di pusat kota.

"Iya beberapa kali lihat ada perangkat desa naik mobil ambulans, entah tujuannya mau apa. Tapi kan seharusnya mobil ambulans diperuntukan untuk pasien," katanya.

Ia mengaku bahwa mobil ambulans desa yang membawa perangkat desa itu kerap melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak lupa dengan menyalakan sirine.

"Bikin berisik aja, padahal engga bawa pasien. Tapi bila memang ambulans desa yang melintas lebih baik diprioritaskan juga karena kami pun engga tahu kepentingannya sangat darurat," ucapnya.(Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved