Ternyata Banyak Warga Indonesia yang Berobat ke Malaysia, Pada 2022 Sampai 312 Ribu Orang

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sepanjang 2022, warga Indonesia berobat ke Malaysia mencapai 312 ribu pasien. Jumlah itu meningkat dari 2019 yang hanya 670 pasien saja.

Hal itu diungkapkan Direktur Malaysia Healthcare Travel Council Indonesia, Farah Delah Suhaimi, saat ditemui diacara Malaysia Healthcare Expo di Kota Bandung di Atrium Utama TSM, Kota Bandung, Kamis (1/6/2023).

"Semasa pandemi kita masih menerima pasien tapi tidak banyak sekali, case yang tertentu saja. Tapi selepas pembukaan boarding pada tanggal 1 April 2022 kemarin, pada tahun 2022 kita sudah menerima kurang lebih 312 ribu pasien," ujar Farah Delah Suhaimi.

Menurutnya, warga Indonesia yang paling banyak berobat ke Malaysia berasal dari Sumatera dan Jawa. Mereka rata-rata datang untuk berobat penyakit jantung, kanker, ortopedi hingga bayi tabung.

"Yang pertama adalah jantung atau sakit yang berkenaan dengan jantung, kedua kanker berbagai jenis kanker dan ketiga ada ortopedi, tadi dibilang mengenai bayi tabung, sebenarnya semenjak tahun 2019 itu sudah banyak sekali menerima permintaan bayi tabung," katanya.

Baca juga: Dokter dan Perawat dari Indonesia-Malaysia Digembleng Penanganan Korban Bencana di Kaki Gunung

Selain itu, kata Farah, adapula warga Indonesia yang hanya memerlukan medical check up di Malaysia. Dia menilai, warga Indonesia lebih memilih Malaysia sebagai rujukan berobat karena harganya yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan negara lain.

"Jadi, di Malaysia kita berikan harga yang sama antara warga Indonesia dan Malaysia, tidak ada bedanya di rumah sakit swasta. Dan satu lagi, harga di Malaysia dikawal oleh Kementerian Kesehatan Malaysia," ucapnya.

Parah menilai, hal ini bukanlah sebuah persaingan antara rumah sakit di Indonesia dengan Malaysia, tapi Malaysia hanya ingin dijadikan sebagai pilihan kedua kepada warga Indonesia.

"Kita tidak pernah bersaing dengan rumah sakit di Indonesia, tetapi kita selalu mau pasien di Indonesia menjadikan Malaysia sebagai second opinion atau opsi kedua untuk melakukan pengobatan, dan juga alternatif," katanya.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, menambahkan, hubungan terkait medis antara Indonesia dan Malaysia sebenarnya saling menguntungkan. Salah satunya untuk kepentingan penelitian kesehatan, obat tradisional, hingga pelatihan bagi dokter.

"Insya Allah kalau berterusan untuk manfaat kedua rakyat kedua negara akan terus menyumbang ke lebih banyak lagi peluang untuk kerja sama di antara Indonesia dan Malaysia khususnya dalam kerja sama kesehatan," ujar Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin.

Hasrin berharap kerja sama yang dijalin dengan Indonesia dapat terus berkembang sehingga menguntungkan dari segi ekonomi bagi kedua negara. Adapun selama tahun 2022, jumlah perdagangan yang terjadi antara Malaysia dan Indonesia mencapai angka USD 30 juta.

"Jadi yang perlu kita lakukan adalah bagaimana mau meningkatkan lagi kerja sama sedemikian ekonomi itu agar nilainya meningkat dan memberi manfaat bagi kedua negara," ucapnya.

Acting CEO malaysia Healthcare Travel Council, Farizal B Jafaar mengatakan, kegiatan Malaysia Healthcare Expo digelar selama 4 hari dari 1 Juni hingga 4 Juni 2023.

Total ada 20 fasilitas kesehatan swasta terkemuka Malaysia yang meramaikan kegiatan tersebut.

"Bisa konsultasi dengan pihak rumah sakit mengenai perawatan penyakit jantung, kanker, kesuburan, mata dan lain-lain. Dalam pameran ada 20 fasilitas kesehatan swasta di Malaysia yang turut serta dalam pameran," ujar Farizal B Jafaar