Penganiayaan Pelajar di Tasik
Fakta-fakta Kasus Siswi SMA Kota Tasikmalaya Dianiaya Anak Pejabat Kemendikbud, Ada Kesalahpahaman
Berikut inilah fakta-fakta tentang kasus siswi SMA Kota Tasikmalaya yang viral jadi korban kekerasan anak pejabat
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah fakta-fakta tentang kasus siswi SMA Negeri di Kota Tasikmalaya jadi korban kekerasan anak pejabat yang sempat viral.
Beberapa waktu lalu, siswi SMA di Kota Tasikmalaya dilaporkan dianiaya siswa laki-laki.
Ibu korban menceritakan putrinya jadi korban kekerasan, namun sang anak diduga malah mendapatkan intimidasi dari orangtu pelaku.
Pelaku sendiri disebut merupakan anak pejabat Inspektorat Jenderal Kemendikbud.
Karena hal tersebut, sang ibu lantas tak terima dan merasa tak adil ketika anaknya mendapatkan intimidasi tersebut.
Baca juga: Viral Siswi SMA di Tasikmalaya Jadi Korban Kekerasan Anak Pejabat Alami Intimidasi, Ini Kronologinya
Meski begitu, kini kasus siswi SMA itu pun sudah berakhir islah, disebut ada kesalahpahaman.
Berikut ini Tribunjabar.id rangkum fakta-fakta kasus siswi SMA di Kota Tasikmalaya dianiaya anak pejabat Kemendikbud yang viral tersebut.
1. Kronologi kejadian singkat
Setelah kasus kekerasan siswi SMA itu viral, akhirnya Kepala SMAN 1 Kota Tasikmalaya, Yonanda menjelaskan kronologi kejadian.
Yonanda menyebutkan kronologi kekerasan yang dialami siswinya itu berawal dari candaan.
Diketahui siswa yang terlibat merupakan duduk di bangku kelas XI.
"Awalnya dari candaan, dan sebenarnya kejadiannya pun berlangsung singkat, dan langsung kami tangani," ujar Yonandi, Senin (22/05/23) sore.
Diketahui saat itu A terjatuh dibercandai dua orang teman sekelasnya.
Saat terjatuh A berupaya agar tak terjatuh hingga tak sengaja tangannya meraih mulut seorang siswa dan tangan satunya lagi meraih tangan satu siswa lainnya.
Akibat insiden itu, kedua teman A berdarah dan segera dibawa ke ruang kesehatan oleh guru.
Namun, salah seorang siswa terpaksa dibawa ke rumah sakit Kota Tasikmalaya untuk ditangani lebih serius.
Tak lama setelah itu seorang siswi berinisial Z menghampiri A, Z diduga menampar A.
Secara spontan A pun terpancing dan mendorong kepala Z dengan dua jarinya hinga membuat Z terdorong di antara papan tulis dan dinding tembok kelas.
Akibat kejadian tersebut, Z mengalami luka di pipi atas.
Saat itu pihak sekolah pun sudah melakukan mediasi.
2. Empat siswa sempat terlibat
Kepala SMAN 1 Kota Tasikmalaya, Yonandi menceritakan pihaknya sempat melakukan mediasi.
Pihaknya melakukan zoom meeting selain diikuti pihak seklolah juga dikikuti orangtua siswa yang sempat terlibat dalam kasus kekerasan tersebut.
Ia menyebut sedikitnya ada empat siswa yang sempat terlibat dalam kekerasan itu.
"Ada empat siswa yang sempat terlibat dalam kekerasan tersebut. Tiga laki-laki dan satu perempuan. Semuanya sudah islah," ujar Yonandi.
3. Orangtua Pelaku Minta Maaf
Pada Jumat (19/5/2023), orangtua A datang ke sekolah bermaksud meminta maaf kepada Z.
Dalam pertemuan itu dihadiri pihak sekolah, orangtua pelaku dan Z sebagai korban.
Baca juga: Viral, Siswa-Siswi SMA di Garut Study Tour Satu Angkatan ke Mekkah Sekaligus Umrah, Begini Faktanya
4. Kesalahpahaman
Kata Kepala SMAN 1 Kota Tasikmalaya, dalam pertemuan itu terjadi kesalahpahaman.
"Dalam ajang meminta maaf itu, orangtua A sempat mengungkap punya kedekatan dengan Itjen Kemendikbud."
"Perkataan itu menimbulkan penafsiran terjadi intimidasi. Padahal tidak seperti itu," ujar Yonandi.
Karena ucapan itu, orangtua Z memosting kekecewaannya atas kejadian itu hingga viral di media sosial.
5. Orangtua Korban Kecewa
Saat pertemuan orangtua pelaku dan Z, orangtua Z merasa kecewa karena pihak sekolah tak mengundangnya.
Selain itu, orangtua Z tersinggung karena perkataan soal orangtua pelaku yang menyebut memiliki kedekatan dengan Itjen Kemendikbud.
Karena perkataan itu, orangtua Z menduga anaknya mendapatkan intimidasi dari orangtua pelaku.
Saat itu, ia merasa pertemuan itu tidak adil karena dirinya sebagai orangtua Z tidak diundang.
“Menurut saya pertemuan hari ini sudah tidak FAIR, pelaku (ortu) vs korban (anak),” tulisnya.
Lantas orangtua Z menyoroti orangtua pelaku yang disebut-sebut memiliki jabatan PNS dinilai berpengaruh.
Ia bahkan menyebut orangtua pelaku merupakan pejabat di Inspektorat Jenderal Kemendikbud.
“Kesimpulan yang saya teruma dari rekaman anak saya selama pertemuan. Ternyata orangtua pelaku merupakan pejabat di Inspektorat Jenderal Kemendikbud,”
“Bagi saya ini pertemuan gak fair karena di dalamnya sudah ada unsur intimidasi terhadap anak saya dari orangtua pelaku,” paparnya.
"Yang gak enak itu melakukan intimidasi sedangkan masalah sudah selesai dan laporan sudah saya cabut, ujug-ujug datang ke sana dan apa maksudnya ngomong seperti itu. PNS ASN itu gak ada backing-backingan full. Yang ada backing powder, paham!" tulisnya.
Kemudian, orangtua korban menyebut tindakan yang dilakukan orangtua pelaku sebagai pejabat di Instansi Pendidikan tidak menjadi teladan.
“Kenapa Anda lebih fokus membela anak dan menyepelekan posisi korban. Anda tidak perlu arogan dengan jabatan di Kementerian karena sata taat dan bayar pajak,” tegasnya.
Karena kecewa, kasus kekerasan putrinya itu sempat dilaporkan ke pihak kepolisian hingga meminta bantuan KPAI.
Saat itu, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Zainal Abidin, telah melakukan penyelidikan kasus kekerasan tersebut.
Ia menjelaskan, kedua belah pihak dengan disaksikan Wakil Kepala Sekolah, Wali Kelas dan Guru BK, sudah meminta mediasi dan sepakat menempuh jalur restorative justice.
6. Islah
Akhir kasus kekerasan siswi SMA tersebut kini sudah berakhir lewat islah.
"Alhamdulillah semuanya sudah tidak ada masalah lagi. Diselesaikan melalui zoom meeting dengan pihak Itjen Kemendikbud," ujar Kepala SMAN 1 Kota Tasikmalaya, Yonandi.
Ia menjelaskan para siswanya yang terlibat dalam kasus itu masih kelas XI.
Yonandi menjelaskan bahwa para siswanya itu masih berkesempatan satu tahun lagu untuk menyelesaikan pendidikan.
Oleh karena itu, pihaknya selain memberikan pembinaan juga mendorong agar para siswanya tetap bersemangat.
Kasus Kekerasan Pelajar di Tasik, Orangtua Pelaku Sempat Ungkap Kedekatan dengan Pejabat Ditjen |
![]() |
---|
Kasus Tindak Kekerasan Pelajar di Tasik, Sekolah Tak Beri Sanksi, Orangtua Pelaku PNS Disdik Jabar |
![]() |
---|
Begini Akhir Kisah Siswi SMAN1 Tasik Korban Kekerasan di Sekolah, Diselesaikan Lewat Zoom Meeting |
![]() |
---|
Siswi SMAN1 Tasik Korban Kekerasan di Sekolah, Ini Akhir Ceritanya Menurut Kepsek: 4 Siswa Terlibat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.