BSI Bagikan Dividen Tunai Sebesar 10 Persen dari Laba bersih Perseroan 2022
RUPST BSI menghasilkan komitmen untuk memperkuat transformasi digital dan culture, guna merealisasikan visi sebagai Top Ten Global Islamic Bank
Penulis: Nappisah | Editor: Adityas Annas Azhari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Buku 2022 secara hybrid pada Senin (22/5/2023).
RUPST BSI menghasilkan komitmen untuk memperkuat transformasi digital dan culture, guna merealisasikan visi sebagai Top Ten Global Islamic Bank di 2025.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengapresiasi hasil keputusan RUPST tersebut karena mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perusahaan ke depannya, melalui transformasi digital dan culture.

Pihaknya berharap perbankan syariah ke depan akan berkembang menjadi prioritas pilihan masyarakat dan menjadi institusi yang kompetitif, bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan yang dipilih masyarakat.
“Sejalan dengan dukungan pemegang saham dan momentum pertumbuhan ekonomi, kami meyakini kinerja BSI akan terus membaik," ujarnya, secara virtual Senin (22/5/2023) sore.
Baca juga: Biaya Transfer BSI dengan Fitur BSI Fast Hanya Rp 5 per Transaksi, Simak Cara Akses Selengkapnya
Pada RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar 10 persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2022, atau sekitar Rp426.018.167.789 yang ekuivalen dengan Rp 9,24 per lembar saham.
Kemudian, penggunaan 20 persen laba bersih perseroan untuk tahun buku 2022 disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan. Adapun 70 persen akan dialokasikan sebagai laba ditahan.
BSI mencatat, sepanjang tahun 2022 yang merupakan tahun kedua beroperasi, kinerja yang solid dan impresif.
Baca juga: Sempat Alami Gangguan Layanan, Kini Layanan BSI Sudah Berjalan Normal.
Laba bersih BSI tercatat mencapai Rp4,26 triliun atau tumbuh 40,68 persen secara year on year (yoy).
Dari sisi bisnis intermediasi, realisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 12 persen (yoy) menjadi Rp261,49 triliun.
Adapun, realisasi penyaluran pembiayaan tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp208 triliun.
Baca juga: Dirut BSI Mohon Maaf Atas Gangguan Layanan yang Tengah Diperbaiki, Jamin Keamanan Data Nasabah
Perseroan juga mampu mengelola kualitas aset, yang terlihat dari penurunan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF).
NPF gross BSI pada 2022 berada di level 2,42 persen , turun dari 2,93 persen pada tahun sebelumnya.
NPF nett juga susut menjadi 0,57 persen. Sedangkan pencadangan yang digambarkan melalui NPF Coverage naik dari 148,87 persen menjadi 183,12 persen.
Baca juga: BSI Buka Layanan 434 Kantor Cabang Akhir Pekan Ini
"Capaian yang impresif di tahun kedua kelahiran BSI merupakan hasil kerja yang solid dan strategi respon yang tepat (strategic response) di tengah berbagai tantangan ekonomi pada 2022," ujar Hery Gunardi. (*)
Dari Dapur ke Bursa: Penyuluh Agama Raih Penais Award Lewat Dakwah Ekonomi Syariah |
![]() |
---|
BSI bersama Percikan Iman tours & travel, Bersinergi Melayani Calon Jamaah Umroh dan Haji Khusus |
![]() |
---|
BCA Syariah Permudah Akses Pembiayaan dan Tabungan Syariah di BCA EXPO 2025 Bandung |
![]() |
---|
Literasi Keuangan Haji dan Program Gerakan Haji Muda di Lingkungan Pendidikan Madrasah Bandung Barat |
![]() |
---|
Bank bjb Syariah Catat Kinerja Positif, Perkuat Inrtemediasi dan Permodalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.