Dedi Mulyadi Bopong ODGJ di Dekat Rumah Dokter Wayan yang Dirantai dan Sering Ngamuk ke RSJ

Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengevakuasi seorang perempuan yang dirantai oleh pihak keluarga karena mengalami gangguan jiwa (

|
Editor: Ichsan
dok.dedi mulyadi
Sering Ngamuk, Dedi Mulyadi Bopong ODGJ di Dekat Rumah Dokter Wayan yang Dirantai ke RSJ 

TRIBUNJABAR.ID - Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengevakuasi seorang perempuan yang dirantai oleh pihak keluarga karena mengalami gangguan jiwa (ODGJ) dan kerap mengamuk.

Evakuasi itu bermula saat DEdi Mulyadi membagikan 1.000 paket ikan segar kepada warga di Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang dalam rangka peningkatan gizi dan mengkampanyekan gerakan untuk gemar memakan ikan.

Saat pembagian ikan ke rumah-rumah warga, KDM mendapatkan informasi ada seorang perempuan bernama Wati yang selama ini dirantai di dalam rumahnya oleh pihak keluarga karena kerap mengamuk.

Setelah ditelusuri ternyata warga tersebut tak jauh dari rumah dokter Wayan yang sebelumnya sempat viral di media sosial. Seperti diketahui rumah dokter Wayan pun berada di Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tinjau Korban Pergerakan Tanah di Saguling Ciamis, Rumah Rusak Segera Diperbaiki

Dedi Mulyadi saat membuka rantai yang mengikat ODGJ di Karawang
Dedi Mulyadi saat membuka rantai yang mengikat ODGJ di Karawang

Setibanya di rumah tersebut Dedi Mulyadi mendapati seorang perempuan berada di dalam satu kamar dengan kondisi kaki dirantai dan tangan dirantai ke arah belakang.

Perempuan tersebut hanya bisa berbaring di lantai beralaskan tikar seadanya. Dalam kondisi dirantai, perempuan tersebut terus meracau dengan berbahasa Indonesia dan Sunda.

“Ini sudah lama? Saya izin ya untuk bawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua (Lembang, Kabupaten Bandung Barat),” kata Dedi Mulyadi saat bertemu ibu dari Wati.

Mulanya ibu tersebut sempat bimbang karena ia khawatir tidak tak bisa bertemu dengan anaknya kembali. Sebab ia tak memiliki uang untuk menjenguknya ke sana kelak.

Namun setelah diberi penjelasan dan pengertian akhirnya ibu tersebut merelakan anaknya untuk dievakuasi ke tempat yang lebih layak.

“Tenang nanti semua saya urusi, termasuk ibu juga sekalian,” kata Kang Dedi Mulyadi .

Dari obrolan bersama pihak keluarga disebutkan, Wati baru sekitar 1,5 bulan mengalami gangguan jiwa. Karena kerap mengamuk pihak keluarga yang tak memiliki biaya untuk berobat memilih untuk merantai kaki dan tangannya.

Wati sendiri sudah pernah menikah dan memiliki dua orang anak. Sementara suaminya sudah meninggal dunia. Saat ini satu anak ikut di rumah bersama Wati dan lainnya ikut bersama orang tua suami.

“Ini baru 1,5 bulan, sebelum mau puasa. Gak tahu kenapa ini juga, tiba-tiba begini suka mengamuk,” ucap sang ibu.

Baca juga: Dedi Mulyadi Banjir Dukungan Unggah Foto Bareng Prabowo, Kita Terus Bekerja untuk Indonesia Raya

Pada saat obrolan berlangsung, Wati tampak terus meracau dan berusaha berontak melepaskan ikatan rantai di tangan dan kakinya. Namun dengan sabar KDM menenangkan Wati dengan mengusap kepalanya dan menyeka liur yang keluar dari mulutnya.

“Jangan ngambek, ya. Kamu orang baik. Bismillahirrahmanirrahim, Allahu Akbar,” kata KDM sambil mengusapkan tangannya ke kepala Wati.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved