Demi Pulangkan 12 Warga Jabar yang Disekap di Myanmar, Ini yang Dilakukan Gubernur Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya berupaya mencarikan solusi pembebasan dengan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa pihaknya berupaya mencarikan solusi pembebasan dengan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pekan lalu Indonesia dikejutkan dengan adanya unggahan video dari akun Instagram tentang 20 WNI yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang di Myanmar.

Dari jumlah tersebut, 12 orang di antaranya adalah warga Jawa Barat.

Mereka mengaku disekap dan dipaksa bekerja sebagai online scam, penipuan perusahaan daring.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa pihaknya berupaya mencarikan solusi pembebasan dengan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri.

"Karena ini bukan tupoksi pemerintah daerah, tapi mereka adalah warga Jabar, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga mencarikan solusinya," kata Ridwan Kamil saat menghadiri acara bakti sosial operasi katarak kerja sama antara Pemdaprov Jabar dengan PT Sido Muncul, Perdami (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia), dan PT PMI di RSUD Kiwari, di Kota Bandung, Selasa (9/5/2023).

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengungkapkan peristiwa serupa di masa lalu, yang menimpa seorang ibu bernama Eti, warga Majalengka.

Masyarakat sudah mengumpulkan donasi untuk pembebasan, tapi tetap saja ujung tombak pembebasan berada di tangan Kementerian Luar Negeri.

"Pemerintah Jawa Barat sangat peduli dan prihatin, bekerja sama dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mencarikan solusi sehingga mereka dapat pulang dengan selamat," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Kang Emil mengimbau kepada masyarakat luas untuk lebih berhati-hati menyikapi tawaran pekerjaan ke luar negeri.

"Kalau ada tawaran pergi ke luar negeri nggak jelas, jangan selalu percaya karena kejahatan apa pun bisa terjadi di lintas wilayah," imbaunya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved