Surya Paloh Tak Diundang Jokowi, Anies Baswedan: Saya Tak Berminat Ikut dalam Percakapan Itu

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh tak diundang dalam pertemuan tersebut.

|
Editor: Ravianto
sidqi al ghifari/tribun jabar
Anies Baswedan saat menyapa relawan dan para pendukungnya di Intan Balarea, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (1/5/2023). Anies mengatakan bahwa Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat dan PKS kini fokus menawarkan gagasan dan program untuk rakyat Indonesia. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Selasa (2/5/2023) lalu, Presiden Joko Widodo mengundang 6 Ketua Umum partai pendukung pemerintah ke Istana Kepresidenan Jakarta.

Para Ketum Parpol yang tampak hadir selain Megawati adalah Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Namun dalam pertemuan itu tidak ada perwakilan dari Partai NasDem yang notabene juga partai pendukung pemerintah.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh tak diundang dalam pertemuan tersebut.

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, menanggapi tidak diundangnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam pertemuan enam ketum partai politik (parpol) koalisi pemerintah.

Anies justru mengatakan bahwa Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat dan PKS kini fokus menawarkan gagasan dan program untuk rakyat Indonesia.

"Berkali-kali saya sampaikan rakyat ini  menonton berita-berita menyaksikan para pimpinan kita berdiskusi sana-sini," kata Anies dalam konferensi pers usai menghadiri pengukuhan dan deklarasi relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).

"Dan kami di koalisi ini koalisi perubahan untuk persatuan sudah bicaranya tentang apa yang hendak ditawarkan kepada masyarakat," imbuhnya.

Menurut Anies, saat ini masyarakat sedang dihadapi oleh sejumlah permasalahan, terkait kemiskinan hingga sempitnya lapangan pekerjaan.

Karena itu dia enggan lebih jauh berkomentar soal ketidakhadiran Surya Paloh di Istana.

"Jadi saya tidak berminat untuk ikut di dalam percakapan itu walaupun klik baitnya memang cukup baik gitu barangkali menarik sebagai berita," ucapnya.

"Tapi bagi rakyat rakyat sedang menginginkan apa solusinya untuk masalah yang mereka hadapi," tandasnya.

Isi Pertemuan Jokowi dkk

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan isi pertemuannya dengan 6 Ketua Umum partai pendukung pemerintah dalam di Istana Kepresidenan Jakarta, pada  Selasa, (2/5/2023).

Jokowi mengatakan bahwa topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut banyak.

“Yang dibicarakan banyak sekali 3 jam itu,” kata Jokowi di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis, (4/5/2023).

Jokowi tidak menampik bahwa dalam pertemuan tersebut turut dibahas mengenai  konstelasi Pilpres 2024. Pasalnya Indonesia kedepan butuh sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

“Utamanya terkait politik yang menyangkut negara ke depan akan seperti apa tantangannya.

"Itu semuanya butuh kepemimpinan nasional dengan leadership yang kuat yang dipercaya oleh rakayat, internasional, dan investor,” katanya.

Jokowi membantah bila disebut cawe cawe urusan politik khususnya Pilpres 2024 karena mengumpulkan 6 Ketua Umum Partai Politik pendukung pemerintah di Istana.

Menurut Presiden pertemuan dirinya dengan para Ketum Parpol hanya diskusi biasa.

“Cawe- cawe haha. Bukan cawe cawe, wong itu diskusi aja kok (disebut) cawe-cawe,” kata Jokowi.

Lagi pula kata Jokowi, sebagai Presiden selain merupakan pejabat publik dirinya juga merupakan politikus. Sehingga wajar apabila bertemu Ketum Parpol membicarakan masalah politik.

“Saya tadi sampaikan, saya ini juga pejabat politik. Saya bukan cawe cawe,” katanya.

Jokowi menegaskan urusan Capres-Cawapres merupakan urusan partai politik atau gabungan partai politik. Namun, bukan berarti ia tidak boleh berdiskusi mengenai masalah tersebut.

“Urusan Capres, Cawapres itu urusannya partai atau gabungan partai. Sudah bolak-balik saya sampaikan kan? Tapi kalau mereka mengundang saya, saya mengundang mereka boleh-boleh saja."

"Apa konstitusi yang dilanggar dari situ ? Enggak ada. Tolonglah mengerti bahwa kita ini juga politisi, tapi juga pejabat publik,” pungkasnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan enam Ketua Umum Partai Politik (Parpol) pendukung pemerintah di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa malam, (2/5/2023).

Mereka yang hadir yakni Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Adapun pertemuan berlangsung lebIH dari dua jam yakni dari pukul 19.00-21.30 WIB.

(Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved