Cegah Rel Kereta Api di Ciganea Purwakarta Tertimbun Longsor Susulan, Daop II Bandung Lakukan Ini

PT KAI Daop II Bandung akan membangun pagar penahan dan melakukan penguatan lereng untuk mencegah longsor terulang di jalur kereta api di Purwakarta.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Pekerja PT KAI saat membersihkan perlintasan kereta api yang tertimbun longsor di wilayah Desa Ciganea, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (6/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Berbagai upaya dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) II Bandung guna mencegah terjadinya longsor susulan di perlintasan kereta api (KA) di Desa Ciganea, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Pada Jumat (5/5/2023), jalur KA di wilayah Ciganea-Sukatani itu tertimbun longsor, yang sempat membuat dua lajur yang ada tidak bisa dilalui oleh KA.

Namun, pada Sabtu (6/5/2023) pagi sekitar pukul 06.30 WIB, jalur hulu sudah bisa dilintasi KA dengan kecepatan rendah.

"Pagi ini, Sabtu (6/5/2023) sekitar pukul 06.28 WIB kereta pertama yang melintas adalah KA Argo Parahyangan relasi Gambir-Bandung. Tapi, kereta tersebut melintas dengan kecematan minimal, yakni 5 km per jam," ucap Manajer Humas Daop II Bandung, Mahendro Trang Bawono, saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (6/5/2023).

Mahendro mengatakan, pihaknya akan terus mewaspadai terjadinya longsor susulan mengingat cuaca hujan deras saat sore dan malam hari mengintai wilayah tersebut.

Oleh sebab itu, pihaknya akan membangun pagar penahan dan melakukan penguatan lereng untuk mencegah longsor terulang di jalur kereta api di antara Stasiun Sukatani dan Ciganea.

"Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, Daop 2 melakukan sejumlah langkah antisipasi."

"Di antaranya dengan membuat penahan dan penguat dari karung yang diisi tanah supaya tanah yang longsor tidak langsung jatuh ke jalur KA," kata Mahendro.

Selain itu, ia mengatakan, pihaknya juga akan membuat drainase di sekitar titik longsor.

"Hal itu berfungsi untuk menjaga aliran air permukaan dan air tanah di sekitar lokasi agar kestabilan lereng dapat terjaga serta menempatkan petugas yang siaga mengawasi potensi longsor susulan," ujarnya.

Langkah antisipasi lainnya, kata Mahendro, melakukan penguatan lereng dengan memasang penahan dari rel yang ditancapkan di sekitar lereng serta diperkuat dengan bantalan beton. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved