Teror Ajag di Ciamis Meluas, Terkini Ada 4 Domba di Desa Kiarapayung Digigit sampai Mati
Ternyata serangan satwa liar tersebut juga meluas ke Desa Kiarapayung Rancah, tetangga Desa Kawunglarang.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Ganasnya serangan binatang liar pemangsa domba dan kambing tidak hanya telah meresahkan peternak di Desa Kawunglarang Kecamatan Rancah Ciamis.
Ternyata serangan satwa liar tersebut juga meluas ke Desa Kiarapayung Rancah, tetangga Desa Kawunglarang.
“Kemarin ada 4 ekor domba milik warga di Dusun Wangunsari (Desa Kiarapayung. Kondisinya sama dengan kejadian di Dusun Cibangkong (Desa Kawunglarang), dombanya terluka di kaki dan paha sampai mati,” ujar Agus Rohimat, tokoh masyarakat Desa Kiarapayung Rancah kepada Tribun Kamis (4/5).
Warga masyarakat terutama para pemilik kambing dan domba khawatir ternak peliharaan mereka jadi sasaran binatang liar yang diduga anjing liar atau Ajag atau serigala tersebut.
“Apalagi kebanyakan kandang kambing dan domba di Kiarapayung dibikinnya di kebun-kebun dekat hutan, jauh dari rumah warga. Jadi cukup rawan,” katanya.
Baik dekat kawasan hutan rakyat maupun hutan perhutani. Sehingga tidak hanya rawan dimangsa binatang liar, sebenarny juga rawan pencurian ternak.
Sekarang di Kiarapayung menurut Agus, kawasan hutan rakyat semakin luas, menggingat banyak kebun-kebun warga yang dulu biasanya ditanami palawija, seperti jagung, singkong, kacang tanah (suuk), ubi jalar dan lainnya. Kini sudah ditanami kayu-kayuan terutama albasiah.
“Sehingga kawasan hutan rakyat makin luas. Banyak binatang liar yang muncul. Dulu di Kiarapayung tidak ada monyet, sekarang banyak kawanan monyet. Tahun lalu ada kejadian monyet liar menyerang ayam dan itik warga di Dusun Jatisari (Kiarapayung). Sampai perbakin dan BKSDA turun tangan waktu itu,” ungkap Agus.
Kini muncul kasus binatang liar memangsa belasan domba di Dusun Cibangkong dan Dusun Gudang Desa Kawunglarang. Kejdian serupa juga terjadi di Dusun Wangunsari Desa Kiarapayung (tetangga Desa Kawunglarang), empat ekor domba dimangsa binatang liar.
Menyusul kejadian tersebut, warga terutama pemilik domba dan kambing meningkatkan kewaspadaan. Kondisi kandang diperkuat. Ronda digiatkan. “Begitu mendengar ada suara aneh dari kandang, warga langsung ramai-ramai mendatangi. Tetabuhan seperti kohkol menjadi senjata dimalam hari untuk mengusir hewan pemangsa yang mengincer domba milik warga,” katanya (andri m dani)
73 Warga Ciamis Resmi Gunakan Identitas 'Kepercayaan Terhadap Tuhan YME' di KTP-el |
![]() |
---|
Polres Ciamis Inisiatif Buka 1.350 Lowongan Kerja untuk Bantu Atasi Pengangguran |
![]() |
---|
APMMSC Akan Turun ke Jalan Desak DPRD Ciamis Bertindak Cepat Atasi Kasus Pelecehan Seksual Anak |
![]() |
---|
Kemenkum Jabar Harmonisasikan Raperbup Kab. Ciamis, Salah Satunya Membahas Tambahan Penghasilan Guru |
![]() |
---|
Uniknya Perayaan HUT ke-80 RI di Ciamis, Warga Satu Kampung Gelar Botram Sepanjang 1 Km |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.