10 TKI Asal Subang Meninggal Dunia di Luar Negeri Dalam Empat Bulan, Terbaru Marlinah
Sebanyak 10 pekerja migran Indonesia (PMI) meninggal dunia di luar negeri dalam empat bulan terakhir.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Sebanyak 10 pekerja migran Indonesia (PMI) meninggal dunia di luar negeri dalam empat bulan terakhir.
Jumlah itu berdasarkan catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Subang.
Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Subang, Dedi, mengatakan, jumlah PMI meninggal dunia itu memang tinggi.
"Mayoritas yang meninggal tersebut adalah pekerja yang datang secara ilegal dan yang sudah habis kontrak,” kata Dedi, Rabu (3/5/2023).
Penyebab kematian dialami buruh migran asal Subang tersebut, kata Dedi, kebanyakan karena sakit.
"Karena masuk secara ilegal, banyak yang habis kontrak, tidak ada pemeriksaan kesehatan dan sakit pun tetap bekerja dan pergi. Itu faktor yang besar selain memang ada faktor kecelakaan kerja, depresi, bunuh diri, dan penyebab kematian lainnya,” ungkap dia.
Dari 10 TKI atau buruh migran yang meninggal tersebut, sembilan di antaranya sudah dipulangkan.
"Hanya tinggal satu TKI yang masih dalam proses pemulangan, yakni TKI bernama Marlinah (29) warga Desa Kosar, Kecamatan Cipeundeuy, yang ditemukan meninggal di kasur dalam keadaan telanjang di sebuah kamar kos di Taiwan," ucapnya.
Kasus kematian Marlinah masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian Taiwan.
"Masih menunggu hasil autopsi sebelum dipulangkan ke Tanah Air. Semoga proses penyelidikan dan autopsinya bisa cepat selesai, sehingga jenazah Marlinah bisa segera diterbangkan," ucapnya.
Dedi mengimbau warga Subang yang ingin bekerja keluar negeri untuk mengikuti prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku, baik itu ketentuan di Indonesia maupun negara tujuan bekerja.
”Kami mempersilakan dan tidak melarang warga Subang yang ingin bekerja keluar negeri dengan kemampuan yang ada, namun haruslah ikut prosedur dan hukum yang berlaku,” katanya.
Dia menambahkan, bila tidak mengikuti aturan yang ada, ketika berhadapan dengan persoalan menyangkut perlindungan dan hak tenaga kerja, maka posisi KJRI di sana sangat lemah untuk perlindungan tenaga kerja tersebut.
“Posisi kami disnakertrans lemah baik dalam pembelaan dan perlindungan karena pekerja datang tanpa kontrak, kontrak habis, dan ilegal. Namun disnakertrans tetap berusaha semampunya," ucapnya.
Dia menegaskan, Disnakertrans Subang akan berusaha membantu memulangkan jenazah ke Indonesia.
"Semua TKI Subang yang meninggal di luar negeri kita bantu proses pemulangan dan kita jemput langsung dari bandara," ujarnya. (*)
Baca berita lainnya di SINI
Bawa Celurit Raksasa saat Subuh, Tiga Anak Sekolah di Subang Ditangkap Polisi, Hendak Tawuran |
![]() |
---|
Sebuah Mobil Terbalik di Baloper Padalarang, Dua Penumpang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Tragis Kaharudin Tewas Dibunuh Anak Sendiri di Masjid, Ditebas Parang saat Rakat Kedua Salat Magrib |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Subang, Pembonceng Terjatuh lalu Terlindas Truk Tanah, Motor Senggol Pembatas |
![]() |
---|
Subang Tunjukkan Keseriusan Lewat Respons Kedua, Kemenkum Jabar Optimis Target Posbakum Tercapai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.