Fakta Lain Mustofa NR Pelaku Penembakan di Kantor MUI Ternyata Residivis, Dulu Lakukan Hal Nekat Ini

Sosok pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkuak, memiliki rekam jajak, ternyata seorang residivis

Editor: Hilda Rubiah
YouTube CNN Indonesia / mui.or.id
Identitas pelaku penembakan di kantor MUI terkuak, Mustofa NR ternyata seorang residivis, pernah lakukan hal nekat 

TRIBUNJABAR.ID - Sosok pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa, 1 Mei 2023 lalu masih menjadi perbincangan.

Kini, identitas pelaku pria bernama Mustofa NR itu pun telah berhasil terkuak.

Mustofa NR merupakan pria berusia 60 tahun asal Lampung.

Diketahui, ia memiliki rekam jejak terkait pidana hukum, ternyata dia adalah seorang residivis.

Baca juga: Untuk Sementara, Ini Motif Penembakan di Kantor Pusat MUI, Tak Terafiliasi Jaringan Teroris

Diketahui Mustopa NR alias M (60), pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta Pusat itu ternyata pernah melakukan tindak pidana pada 2016 lalu.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyebut dari data yang ada, pelaku pernah melakukan pengerusakan di Kantor DPRD Provinsi Lampung.

"Iya kalau dari database yang kami terima atas nama Mustopa NR itu pernah ada catatan kriminalnya, pernah melakukan suatu tindakan, tindak pidana pengerusakan di salah satu instalasi vital atau objek vital, itu di Kantor DPRD Provinsi Lampung di tahun 2016," kata Pandra kepada Tribunnews.com, Selasa (1/5/2023).

Saat itu, Mustopa ditangkap dan telah menjalani hukuman atas aksinya tersebut dengan dituntut lima bulan penjara.

"Kemudian, itu yang ditersangakakan di dalam dakwaan Pasal 406 KUHP tentang pengerusakan," jelasnya.

Sementara itu penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta terjadi pada Selasa (2/5/2023).

Aksi penembakan itu viral di media sosial salah satunya diunggah akun Twitter @facialwashh. Terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.

Dalam postingan tersebut disebutkan beberapa orang terluka dan dievakuasi ke rumah sakit.

Hasil penyelidikan sementara, polisi menyebut pelaku berjumlah satu orang yang kini sudah meninggal dunia setelah melakukan aksinya.

Polisi juga sudah menyita satu pucuk pistol yang diduga milik pelaku yang kini masih diperiksa.

Baca juga: Pasca Penembakan di Kantor MUI Pusat, Polres Cianjur Minta Kantor-kantor Tingkatkan Kewaspadaan

ISI SURAT Pelaku Penembakan di Kantor MUI

M, pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) dikabarkan meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Puskesmas Menteng, Selasa 2 Mei 2023.

Selain membawa senjata, pelaku ternyata turut membawa sepucuk surat yang diketik menggunakan komputer.

Surat tersebut berisi ancaman sekaligus curhatan pelaku yang lelah berjuang cari keadilan, seperti apa isinya?

Pelaku penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia, diduga berinisial M meninggal dunia setelah beraksi.

Setelah insiden itu ditemukan sepucuk surat yang diduga dibuat pelaku yang berisi ancaman ke Kapolda Metro Jaya dan Ketua MUI Pusat.

Tidak di tulis tangan, surat tersebut dibuat dengan ketikan komputer.

Diketahui, penembakan ini terjadi di kawasan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) siang.

Menurut keterangan Wasekjen MUI, Arif Fahrudin, peristiwa penembakan terjadi sekira pukul 11.00 WIB.

Adapun pelaku berjumlah satu orang yang datang ke kantor MUI dengan alasan ingin bertemu pimpinan MUI.

"Pelaku satu orang turun dari travel bilangnya dari Lampung mau bertemu pimpinan MUI," kata Arif di lokasi.

Pelaku mengenakan kemeja kotak-kotak dibalut jaket hitam dan memakai celana jins.

Ada dua kali tembakan saat itu. Tembakan juga melukai punggung seorang resepsionis.

Saat diamankan kata Wakil Sekretaris Jenderal MUI Ikhsan Abdullah, pelaku sempat berpura-pura pingsan.

"Pura-pura pingsan itu. Jadi nanti pura-pura gila," katanya.

Dikutip dari Kompas TV, pelaku penembakan itu diduga meninggalkan sepucuk surat.

Surat itu ditandatangi pelaku bernama Mustofa NR.

Pelaku penembakan itu juga mengaku telah lelah berjuang dan meminta keadilan.

Surat itu ditujukan kepada Kapolda Metro Jaya dan Ketua MUI.

"Sumpah yang kedua

Kepada Bapak Pimpinan Kapolda Metro Jaya yang terhormat, saya membawa PISAU kekantor Bapak tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga Bapak tidak mempertemukan sya dengan Ketua MUI Republik Indonesia saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup. Tembak mati kalau tidak bapak lakukan," tulis pelaku dikutip TribunJakarta.com.

"Saya bersumpah atas nama Allah dan Rasul saya akan cari senjata api saya akan tembak Penguasa Pejabat di Negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan.

23 Juli 2022

Mustofa NR," sambungnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua MUI Indonesia, Anwar Abbas mengatakan pelaku penembakan di kantor MUI berasal dari Lampung mengaku sebagai nabi.

Pelaku juga mendesak agar segera ditemui dengan Ketua MUI.

"Dia mendakwahkan dirinya sebagai nabi, dia berasal dari Lampung, dan ingin ketemu dengan ketua MUI," kata Anwar dalam tayangan Kompas TV, Selasa (2/5/2023).

Anwar menjelaskan pelaku yang bersangkutan diketahui sebelumnya sudah 2 kali menyambangi kantor MUI. Sedangkan kedatangannya hari ini merupakan kali ketiga pelaku datang.

Saat kedatangannya hari ini, pelaku menemui resepsionis di lobi lantai dasar dan meminta ingin menemui Ketua MUI.

Namun resepsionis bertanya balik kepada siapa pela-ku ingin bertemu. Mengingat dalam struktur MUI terdapat setidaknya 10 Ketua MUI.

Tapi pelaku mendesak dengan mengatakan ingin menemui Ketua MUI. Atas hal ini petugas berjalan ke arah lift dengan tujuan untuk memberi tahu para pimpinan bahwa ada tamu.

Namun sebelum petugas menaiki lift, pelaku langsung melakukan penembakan.

"Dan ditanya sama resepsionis, karena ketua ini banyak, ada sekitar 10 ketua. Dan dia bilang ingin ketemu sama ketua. Resepsionis tanya dengan siapa. Terus karena dia mendesak terus, petugas ingin naik ke atas memberitahu bahwa ada tamu, tapi sebelum dia masuk lift terjadi penembakan," ungkap Anwar.

Sebelumnya, Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta pada Selasa (2/5/2023).

Aksi penembakan itu viral di media sosial salah satunya diunggah akun Twitter @facialwashh. Terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.

Di foto lainnya diperlihatkan senjata api yang diduga milik pelaku. Disebutkan pula pelaku penembakan sudah dibekuk.

Akibat penembakan tersebut, tiga staf MUI mengalami luka-luka.

(Tribunnews.com/Abdi Ryanda)(TribunJakarta.com/Siti Nawiroh)

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com dan TribunJakarta.com dengan judul Mustopa Penembak Kantor MUI Jakarta Residivis, Pernah Lakukan Pengerusakan di Kantor DPRD Lampung dan Penembak Kantor MUI Pusat Sempat Pura-pura Pingsan, Ada Surat Buat Kapolda Metro Jaya Berisi Ancaman

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved