Penembakan di Kantor MUI

Untuk Sementara, Ini Motif Penembakan di Kantor Pusat MUI, Tak Terafiliasi Jaringan Teroris

Di kantor MUI, orang tak dikenal itu melepaskan tiga kali tembakan dan mengenai pegawai atau staf MUI.

Editor: Ravianto
Istimewa via Tribunnews
Sosok pelaku penembakan kantor MUI memiliki inisial nama M, seorang warga Lampung dan mengaku-ngaku sebagai nabi. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Seorang pria mengaku sebagai nabi membuat keributan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 12.00 WIB.

Pria tak dikenal itu memaksa hendak bertemu dengan Ketua MUI.

Di kantor MUI, orang tak dikenal itu melepaskan tiga kali tembakan dan mengenai pegawai atau staf MUI.

Sang pria yang belakangan diketahui pria asal Lampung itu akhirnya tewas.

Polisi mengungkap motif sementara pelaku M melakukan penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia berdasarkan sejumlah alat bukti yang berhasil pihaknya dapatkan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, adapun bukti-bukti itu berdasarkan tulisan-tulisan yang sempat dibuat oleh pelaku tersebut.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi diwawancarai di lokasi penangkapan tersangka pembunuhan berantai di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Sabtu (21/1/2023).
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi diwawancarai di lokasi penangkapan tersangka pembunuhan berantai di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Sabtu (21/1/2023). (TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI)

"Memang dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan yang pertama motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi," jelas Hengki kepada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Adapun isi dari tulisan itu dijelaskan Hengki, pelaku menuliskan kalimat-kalimat yang diklaim berasal dari hadis yang menyebutkan bahwa pelaku menyebut dirinya bagian dari salah satu golongan yang diakui oleh Islam.

Kemudian dalam surat itu juga memiliki niat jahat sejak tahun 2018 yang dimana apabila pelaku tidak diakui sebagai wakil nabi maka akan melakukan tindak kekerasan terhadap pejabat negeri.

Baca juga: Jenazah Penembak di Kantor MUI Masih di RS Polri, Akan Diautopsi

"Dan juga MUI, dengan mencari senjata api berdasarkan surat-surat itu. Jadi mens-reanya sudah ada daripada tersangka," pungkasnya.

Tak Terafiliasi Jaringan Terorisme

Polda Metro Jaya menyebut pelaku berinisial M yang melakukan aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak terrafiliasi dengan organisasi terorisme manapaun.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, hal itu diketahui usai pihaknya melakukan koordinasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terkait rekam jejak pelaku.

"Kami sudah koordinasi dengan Detasemen Khusus 88 hasil penyelidikan Densus bahwa tersangka ini tidak termasuk jaringan teror," jelas Hengki kepada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Hengki juga menegaskan bahwa pelaku bukan seorang pelaku teror yang melakukan penyerangan dengan metode lone wolf.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved