Balada Para Pengganjal Ban di Tanjakan Gentong, Kini Gigit Jari Karena Banyak Mobil Canggih

MOBIL mogok karena tak kuat menanjak atau kesulitan menanjak menjadi pemandangan sehari-hari saat musim arus balik Idulfitri.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID/FIRMAN SURYAMAN
Petugas ganjal seperti di tanjakan gentong ini kerap harus akrab dengan risiko yang mengancam keselamatan saat menawarkan atau membantu mobil yang membutuhkan. 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - MOBIL mogok karena tak kuat menanjak atau kesulitan menanjak menjadi pemandangan sehari-hari saat musim arus balik Idul Fitri.

Tak terkecuali di tanjakan Gentong, ruas jalan nasional yang menghubungkan Tasikmalaya-Bandung.

KONDISI ini menjadi berkah tersendiri bagi para petugas ganjal ban mobil.

Bagi mereka, ini menjadi momen yang paling ditunggu. Momen mudik dan balik,  yang biasanya membuat penghasilan mereka berlipat.

Namun, itu cerita dulu era 90-an saat teknologi mobil belum secanggih saat ini.

Saat itu  kapasitas mesin kecil tetapi daya tampung penumpang banyak. Praktis banyak kendaraan yang membutuhkan jasa pengganjal saat menapaki tanjakan Gentong.

Hari kedua lebaran, tampak kendaraan roda empat padati Jalur Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Minggu (23/4/2023).
Hari kedua lebaran, tampak kendaraan roda empat padati Jalur Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Minggu (23/4/2023). (Tribun Priangan/ Aldi M Perdana)

"Saat ini kondisi para petugas ganjal ban di tanjakan Gentong memprihatinkan, karena jarangnya mobil yang mogok," kata Koordinator Tim Pengganjal Gentong, Aip, Rabu (26/4).

Seperti pada musim balik Idulfitri 1444 H saat ini. Puluhan petugas ganjal yang biasa beroperasi di tanjakan Gentong sering kali gigit jari.

Saat arus tersendat-sendat,  terhenti dan melaju lagi, jarang sekali yang meminta bantuan petugas ganjal. Padahal tanjakan kawasan Gentong tergolong ekstrem.

Baca juga: Pemudik asal Ciwastra Bandung Meninggal di Lingkar Gentong, Turun dari Mobil Tiba-tiba Terjatuh

"Saat arus tersendat-sendat di tanjakan, jarang yang minta diganjal. Mobilnya bagus-bagus dan sopirnya pun tangkas," kata Alif (17), salah seorang petugas ganjal, saat ditemui di kawasan tanjakan Gentong, Selasa (25/4) malam.

Menurut Alif, teknologi otomotif yang semakin canggih memudahkan pengendara mengendalikan kendaraan saat terjebak kemacetan di tanjakan.

"Malam ini saya baru dapat dua mobil yang meminta bantuan. Padahal sudah tak terhitung jumlah kendaraan yang melintas dan terjebak kemacetan," ujar Alif.

Berisiko

Menjadi petugas ganjal ban juga sangat akrab dengan risiko kecelakaan. Pasalnya, mereka harus berada di bawah mobil serta mobil-mobil lainnya yang berseliweran dekat tubuh mereka.

Namun mereka tetap menjalaninya. "Hitung-hitung main saja, sambil membantu pengendara yang membutuhkan," kata Alif.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved