DPRD Sumedang Prihatin Mobil Damkar Mogok, Dorong Pemkab Segera Lakukan Perbaikan Mobil Damkar

Ketua Komisi I DPRD Sumedang, Asep Kurnia mengaku prihatin dengan kondisi Pemadam Kebakaran di Kabupaten Sumedang yang dua unit mobil mereka mogok

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Dok. Satlantas Polres Sumedang
Sebuah warung penjual Tahu Sumedang di Jalan Raya Cimalaka, Kabupaten Sumedang terbakar saat ramai pembeli, Selasa (25/4/2023) sore. DPRD Sumedang prihatin dengan adanya mobil damkar yang mogok. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Ketua Komisi I DPRD Sumedang, Asep Kurnia mengaku prihatin dengan kondisi Pemadam Kebakaran di Kabupaten Sumedang yang dua unit mobil mereka mogok tanpa perbaikan. 

Lebih miris ketika Asep mengetahui petugas Damkar datang ke lokasi kebakaran sebuah warung tahu di Jalan Raya Cimalaka, Selasa (25/4/2023) tanpa mobil pemadam.

Para petugas akhirnya membaurkan diri dengan warga memadamkan api secara manual.  

"Prihatin dan ini harus jadi perhatian, kami sudah ingatkan agar ini diperkuat," kata Asep kepada TribunJabar.id, Rabu (26/4/2023). 

Politisi Partai Golkar ini mengatakan pihaknya sering menyampaikan pada forum-forum pertemuan dengan Pemkab Sumedang agar urusan sarana dan prasarana Damkar diperhatikan, sebab, lembaga tersebut erat kaitannya dengan keselamatan masyarakat. 

"Dalam hari jadi Satpol PP, Damkar, dan Linmas, Bupati Sumedang mengatakan ada beberapa invovasi terkait sarana dan prasarana Damkar, tetapi hingga kini belum terealisasi," katanya. 

Asep berharap apa yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat menjadi perhatian Pemkab Sumedang dan segera dilaksanakan perbaikan. 

"Terutama ya perkuat sarana, prasarana, dan SDM-nya. Kendaraan yang rusak itu, segera diperbaiki, dan kejadian ini tak boleh terulang," kata Asep. 

Asep menjelaskan, dengan luas wilayah 26 kecamatan, seharusnya pengadaan mobil damkar memperhitungkan waktu respons atas sebuah peristiwa dari Kantor UPT Damkar ke lokasi kejadian. 

"Jelas ditambah, namun untuk detail jumlah yang diperlukan harus ada kajian dengan perhitungan tersebut," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved