Masyarakat Diminta Waspada Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran, Kenali Modus Para Pelaku
Modus para pelaku peredaran uang palsu termasuk tempat dan waktunya juga cenderung berbeda-beda.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Anggota Komisi XI DPR RI, Satori, meminta masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu, khususnya di momen menjelang Lebaran seperti sekarang.
Ia mengakui, ancaman peredaran uang palsu dapat terjadi kapan saja, namun berpotensi meningkat pada hari-hari terakhir Ramadan dan menjelang Lebaran.
Karenanya, Wakil Rakyat dari Dapil VIII Jawa Barat yang meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon serta Indramayu tersebut meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya.
"Potensi peredaran uang palsu cenderung meningkat pasa momen hari besar keagamaan seperti Ramadan dan Lebaran ini," kata Satori saat ditemui usai Sosialisasi dan Edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBPR) bersama KPw BI Cirebon di Hotel Grand Tryas, Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon, Senin (17/4/2023).
Politisi Partai NasDem itu mengatakan, modus para pelaku peredaran uang palsu termasuk tempat dan waktunya juga cenderung berbeda-beda.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Pemuda Pengangguran yang Edarkan Uang Palsu, Berawal dari Beli Vape Rp 3 Juta
Namun, pihaknya menilai pasar tradisional dan saat dini hari menjadi tempat serta waktu yang paling rawan peredaran uang palsu.
"Pasar tradisional itu seolah-olah jadi sasaran empuk bagi pelaku peredaran uang palsu, terutama saat momen besar seperti Lebaran," ujar Satori.
Dalam kegiatan itu, Administrator Perkasan Pengelola Uang Rupiah KPw BI Cirebon, Dadang Darmawan, menyosialisasikan mengenai ciri-ciri uang palsu sebagai bentuk edukasi kepada puluhan peserta yang hadir.
Ia juga memberikan tips mudah untuk membedakan uang asli dan palsu melalui cara yang cukup mudah, yakni dilihat, diraba, dan diterawang atau disebut sebagai 3D.
Pihaknya pun meminta masyarakat Cirebon dan sekitarnya untuk memperlakukan uang rupiah baik kertas maupun logam secara baik dan benar.
"Di antaranya, tidak mencoret, melipat, maupun menstaples uang yang akan merusaknya, karena rupiah sebagai bukti kedaulatan Indonesia harus dijaga," kata Dadang Darmawan.
Mengenal Desa Karangmalang yang Jadi Kandidat Kuat Calon Ibu Kota Cirebon Timur, Ini Istimewanya |
![]() |
---|
Daftar 52 RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, Termasuk RUU Perampasan Aset, Selangkah untuk Disahkan |
![]() |
---|
Perbaikan Telan Rp 229 Juta, Lapangan Desa Bungko Cirebon hanya Diurug Tanah Empang dan Becek |
![]() |
---|
Guru yang Lecehkan Murid di Cirebon Dikabarkan Ditangkap, Polisi Buka Suara: Masih Pemeriksaan Saksi |
![]() |
---|
4 Tenaga Pendamping Desa di Cirebon Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pajak, Rugikan Negara Rp 2,9 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.