Persib Bandung

Masa Depan Luis Milla di Persib Bandung Menjadi Tanda Tanya, Keretakan di Internal Tim Pemicunya

Masa depan Luis Milla sebagai nakhoda Persib Bandung diambang ketidakpastian. Keretakan di internal tim menjadi faktor pemicunya.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, memberi instruksi kepada pemain dalam laga tunda melawan Persija Jakarta di pekan ke-28 Liga 1 2022-2023 yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jumat (31/3/2023) malam. Persib kalah 0-2. 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Masa depan Luis Milla sebagai nakhoda Persib Bandung diambang ketidakpastian. Pasalnya, keretakan di internal tim kebanggaan bobotoh tersebut menjadi faktor pemicunya.

Mantan pelatih Timnas Indonesia U-19 tersebut menilai, kekalahan telak Persib atas Persita Tangerang dengan skor 0-4 di Stadion Pakansari, Minggu (9/4/2023), menjadi bukti adanya masalah yang dialami skuadnya.

Di mana Luis Milla menyebut adanya sikap tidak saling percaya antara pemain dengan pemain, maupun pemain dengan dirinya jelang berakhirnya kompetisi Liga 1 2022/2023 ini.

Bahkan, selain mengaku kecewa dengan penampilan anak asuhnya, dirinya pun menyinggung persoalan tersebut dalam sesi konferensi pers usai pertandingan.

"Saya rasa pemain tidak percaya pada saya, karena hasil dan sikap mereka seperti ini. Saya tidak mengerti dan ini harus dianalisa ketika musim berakhir." kata Luis Milla usai pertandingan Persib Bandung vs Persita Tangerang, Minggu (9/4/2023).

Ia juga tak segan mencoret pemain yang tak patuh instruksi pelatih. Namun, itupun tergantung dengan nasibnya di Persib musim depan.

"Ada berapa pemain di tim yang nanti akan dipertahankan. Namun itu semua tergantung, bagaimana masa depan saya di Persib Bandung, apakah klub masih percaya pada saya atau tidak. Dan yang terpenting pemain masih percaya pada saya atau tidak," ucapnya.

Dalam akun Instagram pribadinya, Luis Milla pun menegaskan pertandingan melawan Persikabo 1973 yang dijadwalkan akan berlangsung Sabtu (15/4), akan menjadi kesempatan terakhir bagi dirinya maupun para pemainnya untuk mengakhiri kompetisi dengan cara terbaik.

Baca juga: Jelang Lawan Persikabo 1973, Persib Bandung Gencar Sosialisasikan Bahaya Nyalakan Flare di Stadion

Upaya tersebut harus dilakukan, terlebih Persib gagal meraih target prestasi juara musim ini dengan berbagai dinamika yang terjadi selama ini.

"Sabtu akan menandai akhir dari @liga1match musim pertama saya sebagai pelatih klub di negara yang luar biasa. Indonesia selalu memperlakukan saya dengan baik," tulisnya di akun instagrammya @luismillacoach, Rabu (12/4).

Meski gagal mempersembahkan gelar, namun melihat perjalanan Persib di musim ini, Ia pun mengaku bangga dengan hasil kerja dari seluruh anggota timnya.

"Bangga dengan hasil kerja seluruh tim. Ketika kami tiba, situasi olahraga bukanlah yang terbaik, tapi dengan kerja keras dan komitmen kami berhasil pulih dan menempatkan @persib di tempat yang layak," tulisnya.

Ia pun berharap di laga pamungkas nanti, timnya dapat memberikan hadiah yang manis bagi para bobotoh yang telah berjuang bersama dari awal hingga akhir kompetisi.

"Sekarang, kami ingin mengakhiri kompetisi dengan cara terbaik, memberikan penggemar kami #bobotoh kemenangan di pertandingan terakhir musim ini," lanjutnya.

Sementara itu, pengamat sepakbola yang juga mantan pemain Persib, Yudi Guntara menilai, meski Persib di bawah asuhan Luis Milla mampu menjaga gengsi dengan tetap berada di papan atas klasemen hingga akhir kompetisi.

Namun, dirinya tetap memberikan beberapa catatan dari penampilan Persib di musim ini, salah satunya belum adanya chemistry yang terbangun secara tim yang ditunjukkan para pemain.

Baca juga: Persib Bandung vs Persikabo 1973 Bakal Digelar di Stadion GBLA, Bobotoh Antusias

"Berdasarkan catatan pengamatan saya, belum adanya komunikasi atau chemistry atau kekompakan tim, terutama di lini depan, lebih spesifik antara Ciro Alves dan David da Silva. Kedua pemain ini, lebih dominan bermain individu atau masing-masing, bahkan hal itu sudah terlihat jelas sejak awal dimulainya kompetisi," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (12/4).

Ia pun menilai kekalahan Persib dari Persita Tangerang beberapa waktu lalu, selain karena tidak adanya chemistry yang menyebabkan tidak adanya sikap saling percaya antar pemain, tetapi juga para pemain cenderung bermain lebih emosional.

"Dalam laga menghadapi Persita, kita benar-benar melihat bagaimana para pemain terpancing emosi oleh permainan lawan. Masalah berikutnya, yaitu tidak adanya komunikasi, koordinasi dan kekompakan tim per lini," ucapnya.

"Dan yang persoalan yang ketiga adalah karena adanya pemain yang emosi, maka pemain lain pun, seperti Nick Kuipers dan Daisuke Sato yang tidak terbiasa bermain emosional, akhirnya terbawa arus, dan merusak sistem permainan tim sendiri," lanjutnya.

Dengan berkaca dari situasi tim jelang berakhirnya kompetisi, maka pembenahan dan persiapan kerangka tim musim depan, harus sudah mulai dipersiapkan sejak dini.

Yudi pun meyakini bahwa pelatih Luis Milla telah mempunyai gambaran sektor mana saja dari timnya yang harus diperkuat di musim depan. Namun menurutnya, sektor yang harus diperkuat Persib di musim depan adalah depan dan belakang.

"Kenapa sektor depan harus di perkuat, seperti yang saya bilang tadi, karena Ciro dan David da Silva cenderung bermain individu, solusinya kalau kondisi itu tidak bisa diperbaiki, maka Luis Milla bisa saja mencari pemain lain yang memiliki kualitas lebih baik dari keduanya, baik itu pemain yang sudah berkiprah di Liga Indonesia maupun pendatang baru," ujarnya.

Sedangkan, untuk evaluasi di sektor pertahanan, karena kondisi kebugaran dan kemampuan beberapa pemain yang cenderung menurun karena faktor usia, salah satunya Victor Igbonefo yang tidak mampu bermain konsisten dalam setiap penampilannya.

Baca juga: Henhen Herdiana & Eriyanto Diragukan Tampil di Laga Persib vs Persikabo, Luis Milla Ungkap Alasannya

"Kalau sektor tengah, menurut saya sudah cukup baik. Selain secara kualitas antara pemain reguler dan pengganti cukup merata, tapi juga pemain muda dan senior juga memiliki kemapuan yang dapat saling melengkapi satu sama lain, terutama di saat rotasi harus dilakukan, karena salah satu pemain harus absen dalam sebuah pertandingan," ujarnya.

Yudi menambahkan, meskipun secara kontrak kerjasama yang diikat manajemen, sang mantan pelatih Timnas Indonesia itu memiliki durasi dua tahun dengan opsi perpanjangan. Namun kepastian tersebut harus kembali dilakukan guna memberikan keleluasaan baginya membangun kerangka tim yang lebih optimal di masa depan.

"Pertanyaan paling besarnya adalah, apakah coach Luis Milla tetap dipertahankan di musim depan untuk tetap menukangi Persib. Tapi harapan saya, kalau memang Persib serius untuk menargetkan juara di tahun depan, baiknya Luis Milla tetap harus dipertahankan," katanya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved